RDK FM

Maraknya penyalahgunaan paylater yang memicu jeratan hutang. Sumber. unair.ac.id


Fasilitas beli dulu bayar nanti atau pay later tengah menjadi sorotan tajam masyarakat. Penyalahgunaan layanan ini kian marak, memicu jeratan hutang akibat perilaku konsumtif tanpa penghasilan tetap. Situasi ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga membuka peluang bagi aktivitas negatif seperti judi online. Kemudahan akses dan pesatnya perkembangan ekonomi digital menjadi faktor utama yang mendorong fenomena tersebut.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), jurusan Hubungan Internasional (HI),  semester delapan, Ananda Arifah Larasati menyampaikan, penyalahgunaan fasilitas pay later berpotensi menimbulkan kerugian tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi perekonomian negara. Kebingungan dalam melunasi utang sering kali menjadi masalah utama, yang apabila tidak segera diselesaikan, dapat berubah menjadi beban moral dan finansial yang berat.

“Selain itu, tingginya bunga akibat keterlambatan pembayaran semakin memperburuk kondisi para peminjam. Oleh sebab itu, penggunaan fasilitas ini sebaiknya dibatasi hanya untuk mereka yang memiliki penghasilan cukup dan dalam kondisi mendesak. Sikap bijak dan pengelolaan keuangan yang sehat menjadi kunci penting agar tidak terjerat masalah hutang yang berkepanjangan,” ujarnya.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Ekonomi Syariah semester enam, Hasna Tsabita mengatakan, penyalahgunaan fasilitas pay later semakin marak diperbincangkan di media sosial. Banyak masyarakat yang tergoda menggunakan layanan tersebut dengan harapan bisa membayar di kemudian hari, meskipun penghasilan yang dimiliki tidak mencukupi.

“Untuk mengurangi dampak negatif dari fenomena ini, pengguna diimbau untuk lebih menahan diri dan menghindari pembelian barang-barang yang kurang penting dan hanya bermanfaat dalam jangka pendek. Selain itu, pemerintah diharapkan dapat memperketat regulasi terkait akses penggunaan pay later agar potensi kerugian bagi masyarakat dan ekonomi nasional dapat diminimalisir secara efektif,” katanya.

(Nayla Putri Kamila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *