Suasana berlangsungnya acara seminar nasional dan bedah buku yang digelar di Auditorium Harun Nasution.
UIN Jakarta sukses menyelenggarakan acara seminar nasional dengan tema “Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila” melalui bedah buku “Pancasila dari Indonesia untuk Dunia.” Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap ideologi Pancasila dan dilaksanakan pada Kamis (16/05) di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta.
Koordinator lapangan seminar nasional, Raden Panji Rangga Prasetyo menuturkan, ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memegang peranan penting dalam membangun dan menjaga persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Sosialisasi ideologi Pancasila bertujuan untuk memperkenalkan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila, terutama kepada generasi muda.
“Pendekatan yang efektif melibatkan integrasi nilai-nilai Pancasila ke dalam pendidikan nasional, sehingga mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat. Contohnya, sebagai sukarelawan yang mengarahkan masyarakat tentang pentingnya kehidupan bersosialisasi. Semoga mahasiswa lebih peduli terhadap kondisi perkembangan di era globalisasi dan meningkatkan kesadaran yang dimiliki,” tuturnya.
Peserta seminar nasional, Anita Dwi Zulyatin menjelaskan, memperkuat ideologi Pancasila merupakan hal yang penting karena sebagai warga negara Indonesia harus berpegang teguh pada nilai-nilai. Pancasila tidak hanya mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi panduan dalam mencapai cita-cita kemerdekaan yang adil dan makmur.
“Mempelajari ideologi Pancasila dari sebuah buku merupakan langkah awal agar masyarakat Indonesia mengetahui bahwa ideologi Pancasila harus dijaga. Pancasila juga mengajarkan demokrasi yang berbasis pada musyawarah untuk mencapai mufakat. Berbeda dengan demokrasi liberal yang sering kali menekankan mayoritas suara tanpa mempertimbangkan konsensus. Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila mengingatkan akan pentingnya kesejahteraan yang merata,” jelasnya.
(Azaria Suci Fernada)