RDK FM

Wisata Kepulauan Seribu, tempat rencana dijadikannya pulau sampah. Sumber. RRI


Pemerintah Provinsi Daerah Ibukota (DKI) Jakarta memiliki rencana untuk membangun pulau di Kepulauan Seribu yang akan dijadikan tempat pembuangan sampah atau pulau sampah. Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati menyatakan, dirinya telah mengetahui akan rencana tersebut, serta turut mendukung pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) baru bagi DKI Jakarta, sebab dirasa bahwa pengelolaan sampah Jakarta sudah bagus.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), semester delapan, Nadia Tri Utami menuturkan, tempat pengelolaan sampah terpadu (TPSP) Bantar Gebang sebagai TPA terbesar di Indonesia sudah melampaui batas, sehingga pemerintah perlu membuat kebijakan pemindahan atau referensi tempat guna menanggulangi sampah, terkhusus di Jakarta. Hal ini bertujuan agar meminimalisir penumpukan sampah di TPSP Bantar Gebang. 

“Namun, kebijakan tersebut akan berdampak kepada ekosistem Kepulauan Seribu sebagai salah satu pariwisata di DKI Jakarta. Jika kelak direalisasikan pulau sampah, maka Kepulauan Seribu akan beralih fungsi yang berdampak pada penurunan ekonomi penduduk sekitar. Selain itu, daya tarik terkait minat rekreasi wisatawan juga menurun imbas ketidaknyamanan. Oleh karena itu, kebutuhan akan tempat pengalihan pembuangan sampah di Kepulauan Seribu perlu dipertimbangkan kembali, mengingat Kepulauan Seribu adalah objek wisata Jakarta yang perlu dijaga dan dilindungi,” ujarnya.

Salah satu anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battutah (KMPLHK RANITA), Ketua Divisi Advokasi Lingkungan, Kori Saefatun mengatakan, memindahkan sampah ke Kepulauan Seribu bukan menjadi solusi dari penumpukan sampah di Jakarta, seperti di Bantar Gebang dan Cisadane. Permasalahan di TPA yang telah tersedia sejauh ini belum sepenuhnya terselesaikan. 

“Bercermin dari negara tetangga, Singapura dengan teknologi dan sistem yang baik dalam pengolahan sampah hanya terpusatkan di satu tempat. Ekosistem laut di Kepulauan Seribu saat ini dalam kondisi yang tidak juga begitu baik, maka jika pemerintah mengadakan pulau sampah di kawasan tersebut akan lebih memperkeruh keadaan yang ada, khususnya jika pengolahan sistem kegiatan ini tidak diperhatikan secara seksama. Dengan itu, kesadaran setiap individu perlu ditingkatkan untuk lebih bijak menggunakan dan mendaur ulang barang yang telah dipakai guna mengurangi sampah,” pungkasnya.

(Asy Syifa Salsabila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *