
Rumah Subsidi yang dibangun pemerintah indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sumber. kompas.com
Pemerintah Indonesia berencana membangun rumah layak huni bagi guru sebagai bentuk apresiasi dan upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini akan fokus pada pembangunan rumah subsidi di berbagai daerah, terutama wilayah prioritas, melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Pemerintah menekankan pentingnya ketepatan sasaran dan kualitas rumah yang dibangun.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) jurusan Pendidikan Kimia, semester delapan, Kansha Putri Pranata menuturkan, Program rumah subsidi bagi guru adalah langkah baik yang perlu tepat sasaran. Untuk mencegah kecemburuan sosial, diperlukan pendataan akurat, kriteria jelas, dan penentuan jangka waktu subsidi bagi guru yang layak. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi juga sangat penting untuk memastikan bahwa program ini berjalan adil dan efektif.
“Sebagai mahasiswaFITK, saya percaya bahwa fasilitas yang memadai akan memotivasi kami untuk menjadi guru yang totalitas dalam mengajar dan memberikan yang terbaik bagi siswa di masa depan. Saya berharap program ini dapat terealisasi dengan baik dan berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester enam, Syifa Nurrohmah mengungkapkan, Pemberian fasilitas yang layak bagi guru tidak hanya memotivasi mereka, tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Namun, penting untuk melakukan pemantauan yang ketat agar proses penentuan penerima subsidi rumah dapat berjalan adil dan transparan, sehingga manfaatnya tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesalahan dalam penyaluran.
“Fasilitas yang layak bagi guru dapat menjadi motivasi kuat bagi mahasiswa untuk berkontribusi lebih dalam meningkatkan dan menyejahterakan pendidikan di Indonesia, sehingga setara dengan negara-negara lain. Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga mendorong minat mahasiswa untuk menjadi guru di masa depan,” pungkasnya.
(Safia Salsabila Putri)