RDK FM

Edukasi seks yang diajarkan kepada anak Sekolah Dasar), yakni pengenalan bagian tubuh dan fungsinya. Sumber. Halodoc


Pada Rabu (20/11),  Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau memberikan pendidikan dasar tentang seks kepada para pelajar Sekolah Dasar (SD). Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Natuna Yuli Ramadhanita menjelaskan, pengetahuan dasar ini dikerahkan supaya tidak salah paham. Pendidikan dasar tentang seks yang diberikan meliputi mengenalkan bagian tubuh dan fungsinya, pemahaman perbedaan jenis kelamin, serta nilai dan norma yang berkaitan dengan gender.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Studi Agama-Agama (SAA), semester tujuh, Nabila Meilani Rachman menuturkan, pendidikan dasar tentang seks untuk pelajar SD menjadi fokus penting. Melalui pendidikan seks, diharapkan anak-anak dapat memahami dan menghindari potensi pelecehan seksual dan bullying

“Pendidikan seks pada anak sangat bergantung pada peran orang tua sebagai pendidik utama. Orang tua harus mulai memberikan pemahaman dasar tentang tubuh dan batasan pribadi sejak usia dini. Selain itu, memberikan batasan penggunaan gadget kepada anak juga penting untuk mendukung perkembangan mereka. Dalam hal ini, guru dapat menjembatani komunikasi antara siswa dan orang tua,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), semester tiga, Nanda Nur Fadillah menjelaskan,  di era modern ini,  pergaulan bebas dan kejahatan seksual semakin marak, sehingga pendidikan seksual sangat penting diberikan kepada anak-anak sejak dini. 

“Perlu pendekatan yang lebih terbuka dan komprehensif untuk mengintegrasikan edukasi seks dalam sistem pendidikan. Sebab, pendidikan seksual bagi siswa SD tidak hanya sebagai upaya preventif, tetapi juga bekal utama untuk menjaga diri dari berbagai penyimpangan dan kekerasan seksual. Namun, edukasi seks juga harus menyertakan nilai-nilai moral dan etika. Hal ini penting guna membantu anak memahami tanggung jawab dan konsekuensi,” jelasnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *