
Senior Vice President (SVP) Macquarie Group, Dony Setiady menyampaikan pemaparannya. Sumber. CNBC Indonesia.
Pihak Senior Vice President (SVP) Macquarie Group meyakini, bahwa Indonesia bisa menjadi raja nikel dunia. Hal tersebut dikarenakan sumber daya nikel di Indonesia saat ini sangat melimpah. Pasokan nikel Indonesia secara global telah mencapai 55% di tahun 2023, karena komoditas tersebut sangat krusial untuk mendukung kendaraan listrik global (Electric Vehicle, EV). Terlebih, beberapa tahun terakhir, kendaraan berbahan bakar listrik semakin meningkat dari segi produksi maupun konsumsi. Dengan adanya kabar tersebut, mahasiswa berikan tanggapannya.
Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Teknik Informatika (TI), Rayhan Al Ghiffari Suprayatna menuturkan, jika Indonesia menjadi raja nikel dunia, hal ini tidak bisa menjadi suatu kebanggaan yang diterima mentah-mentah. Pasalnya, jika Indonesia menjadi pusat sumber daya alam (SDA), hal ini, tidak akan meningkatkan kekayaan per kapita. Terlebih jika nikel tidak bisa dikelola oleh Indonesia sendiri tanpa campur tangan pihak lain.
“Namun, pada peristiwa ini, Indonesia dapat melakukan hilirisasi dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan tidak mencemari aspek lainnya. Setelah hilirisasi tercapai, proses harus dipimpin langsung oleh masyarakat Indonesia, bukan hanya para investor. Baginya, sumber daya manusia (SDM) Indonesia adalah yang paling penting dalam persaingan pasar. Hal ini bertujuan agar hasilnya bukan hanya dinikmati oleh para investor atau pihak luar, tetapi justru masyarakat Indonesia yang menikmati pendapatan negara,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Tata Negara (HTN), semester empat, Maulana Kalam Firdaus mengungkapkan, dengan cadangan nikel yang begitu berlimpah setiap tahunnya, Indonesia sudah pantas untuk masuk dalam kategori produsen nikel terkemuka.
“Seharusnya, hal tersebut sudah menjadi salah satu kontribusi bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta dapat meningkatkan kesejahteraan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global. Dengan adanya kabar tersebut, semoga tercapai peningkatan investasi, peningkatan kemampuan teknologi, dan peningkatan kerja sama antar negara. Selain itu, pemerintah mesti memberikan perhatian serius agar kedepannya dapat lebih menggali dampak dari segala tindakan yang diambil,” jelasnya.
(Fadil Achmad Fauzi)