RDK FM

Kebijakan Danantara tuai kontroversi masyarakat, terkhusus mahasiswa. Sumber. Liputan6.com


Kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran sejumlah kementerian guna mendanai Danantara, sebuah Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, menuai protes dari berbagai pihak. Salah satu sektor yang terdampak besar adalah pendidikan, dengan pemotongan anggaran pada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) sebesar Rp22,54 triliun dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebesar Rp8,03 triliun. Mahasiswa pun mulai menyuarakan keresahan mereka terhadap keputusan ini.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) semester enam, Ikhsan Naja Akbary menuturkan, pemangkasan anggaran pendidikan dapat mengancam kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Jika anggaran terus dikurangi, maka akan makin sulit bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi.

“Kebijakan tersebut akan makin menghambat impian mahasiswa untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang jauh lebih tinggi. Termasuk penyandang kualitas ekonomi menengah kebawah seperti saya,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum (IH) semester dua, Muhammad Rafid Tarigan menanggapi, kebijakan Danantara bisa saja dapat memperluas kesenjangan akses pendidikan di Indonesia, seperti beasiswa dan fasilitas kampus. Pemerintah harus lebih memikirkan lagi dampak untuk jangka waktu kedepan.

“Kami tentu berharap pemerintah lebih transparan dalam alokasi anggaran dan mendengarkan aspirasi mahasiswa agar kebijakan yang diambil tidak merugikan generasi mendatang, serta mengevaluasi kembali keputusan pemangkasan anggaran pendidikan demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

(Keyzar Devario)

9 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *