
Antusiasme mahasiswa UIN Jakarta dalam sosialisasi KKN internasional Jepang, buktikan semangat kontribusi global. Sumber. Dok. Pribadi
Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta sukses menggelar sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional. Kegiatan yang menghadirkan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang sebagai pemateri ini berlangsung pada Kamis (15/5), di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat lantai dua. Sosialisasi ditujukan bagi mahasiswa yang berminat melaksanakan KKN internasional di Jepang dan Korea Selatan
Kepala PPM UIN Jakarta, Ade Rina Farida menjelaskan, sejumlah kendala teknis menghambat pelaksanaan KKN internasional ke Korea Selatan. Oleh karena itu, fokus program untuk sementara dialihkan ke Jepang. Sosialisasi ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa mengenai kondisi lapangan di negara tujuan, mulai dari aspek populasi, geografis, sosial, hingga budaya. Aset yang dimiliki Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Jepang juga dianggap sangat membantu, terutama dalam hal akomodasi dan logistik bagi para peserta.
“Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan PPM, pengurus rektorat, serta para dosen yang turut memberikan pengarahan. Dalam jangka panjang, PPM UIN Jakarta berkomitmen untuk memperluas cakupan destinasi KKN internasional ke berbagai negara lain, sehingga mahasiswa dapat memperluas pengalaman dan kontribusi mereka di ranah global,” jelasnya.
Salah satu peserta sosialisasi, Aqilah Hannah Tsaabitah, mengungkapkan, ketertarikannya mengikuti KKN internasional karena ingin merasakan langsung interaksi dengan masyarakat Muslim di luar negeri serta memahami budaya asing secara lebih dekat. Kesempatan ini dipandang sebagai sarana memperluas wawasan sekaligus membangun koneksi lintas budaya yang dapat menunjang pengembangan diri, baik secara akademik maupun personal.
“Penyelenggaraan sosialisasi dinilai sangat membantu mahasiswa dalam memahami prosedur dan persiapan yang dibutuhkan. Tahap pra-keberangkatan menjadi tantangan tersendiri, karena mahasiswa harus mandiri dalam mengurus berbagai dokumen perjalanan seperti paspor dan visa. Meski tidak mudah, kesiapan administrasi dan mental menjadi bagian penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan KKN internasional,” ungkapnya.
(Mahendra Dewa Asmara)