PT. Pelindo yang memberikan pelayanan posko terpadu. Sumber. annualreport.id
Perseroan Terbatas (PT) Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memperkirakan jumlah pemudik yang akan berangkat mencapai dua juta orang. Dengan itu, Group Head Sekretariat Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mulai mengerahkan antisipasi lonjakan pemudik. Dengan itu, Pelindo perlu banyak berkoordinasi dengan para stakeholder. Hal tersebut bertujuan sebagai bentuk komitmen manajemen guna memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran, keselamatan, serta keamanan. Posko akan digelar selama satu bulan hingga Jumat (26/04) mendatang.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), jurusan Sosiologi, semester enam, Salsabilla menuturkan, posko terpadu merupakan bagian dari strategi dalam menghadapi arus mudik setiap tahunnya. Posko akan menjadi pusat koordinasi untuk menyediakan layanan terintegrasi kepada pemudik. Mulai dari informasi perjalanan, bantuan medis, hingga fasilitas perawatan darurat.
“Posko akan sangat membantu para pemudik untuk beristirahat. Alangkah baiknya, posko juga turut menyediakan alat otomotif untuk berjaga-jaga. Pelindo sendiri memang sudah bekerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah daerah (pemda), layanan kesehatan, serta penyedia transportasi. Mahasiswa dapat turut berkontribusi untuk menyebarkan informasi ini melalui media sosial agar banyak masyarakat yang tahu,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester enam, Evan Aldi Wiriyawan mengatakan, posko tersebut banyak memberikan manfaat kepada masyarakat umum. Selain itu, posko juga menjadi pusat koordinasi antar berbagai pihak.
“Karena penjagaan yang ketat, posko tersebut juga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan. Di samping itu, Pelindo telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung stabilitas dan kelancaran sistem transportasi nasional, terutama pada masa-masa krusial seperti musim lebaran,” jelasnya.
(Azaria Suci Fernada)