Mahasiswa UIN Jakarta. Sumber. TangerangDaily
Tibanya bulan suci Ramadhan mengingatkan seluruh umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa sendiri telah difatwakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) pada 12 Maret lalu. Bersandingan dengan hal tersebut, kegiatan perkuliahan semester genap juga dimulai pada awal Maret. Dengan itu, para mahasiswa akan melakukan dua kewajiban sekaligus, yakni kewajiban perkuliahan sebagai mahasiswa dan kewajiban berpuasa bagi seorang Muslim.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Pidana Islam, semester enam, Salsabilah Putri menuturkan, perlu adanya perimbangan antara perkuliahan dan kewajiban berpuasa. Di samping itu, banyak dari kegiatan perkuliahan yang digelar secara daring saat bulan Ramadhan.
“Melaksanakan dua kewajiban perkuliahan dan berpuasa memang terdengar berat, tetapi jika dilaksanakan secara optimis akan terasa jauh lebih mudah. Keseimbangan keduanya juga dapat dilakukan dengan melaksanakan tarawih pada malam hari dan mengulang materi yang telah diajarkan dosen setelahnya,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester dua, Putri Amelia mengungkapkan, sikap optimis memang perlu dikerahkan, tetapi kemampuan manajemen waktu juga sangat dibutuhkan. Hal tersebut bertujuan guna keefektifan pembagian waktu.
“Pembagian waktu yang efektif perlu digerakkan bagi mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan dan berpuasa secara berbarengan. Mahasiswa juga perlu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan baik melalui pemaksimalan kebutuhan gizi saat sahur. Mungkin mengkonsumsi vitamin juga dapat menjadi opsi untuk menjaga kekebalan tubuh,” pungkasnya.
(Keyzar Devario)