Potret berlangsungnya seminar internasional 2024 yang digelar Universitas Nasional.
Pada Sabtu (20/07), Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) sukses menggelar seminar internasional 2024. Seminar tersebut berlatar belakang pariwisata dengan tajuk “Exploring Innovative Communication Strategies For Tourist Destinations”. Acara bertujuan guna menambah wawasan peserta mengenai kolaborasi strategi komunikasi dengan sektor pariwisata, serta meningkatkan daya tarik akan eksplorasi pariwisata.
Sekretaris acara seminar internasional 2024, Fitry Faadhilah menuturkan, Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alamnya. Untuk menarik perhatian para wisatawan, maka perlu diterapkan strategi komunikasi yang efektif akan sebuah destinasi wisata. Oleh karena itu, untuk menjelajahi strategi komunikasi yang efektif dirasa krusial dalam mencapai tujuan sebuah destinasi wisata. Adapun pendekatan inovatif bisa dilakukan dengan menggunakan media sosial, influencer atau blogger, serta pengalaman virtual, maupun tur virtual.
“Seminar internasional 2024 ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Seminar ini juga melakukan banyaknya strategi pemasaran yang dilakukan dalam mempromosikan acara ini, misalnya dengan mengundang pemateri yang cakap, baik dari luar maupun dalam negeri, dukungan dari para dosen, hingga mencari sponsor yang menarik. Adapun peserta yang datang dari luar negeri turut menghadiri acara secara virtual,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, strategi komunikasi juga harus mempertimbangkan akan poros keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan mempromosikan praktik wisata yang berkelanjutan, destinasi wisata dapat menarik segmentasi pasar yang peduli akan isu-isu lingkungan. Harapannya, strategi komunikasi efektif dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Peserta acara seminar internasional 2024, Asfar Mulla Shadra mengatakan, seminar internasional 2024 sangat mengundang banyaknya antusias peserta. Materi yang disampaikan oleh para pembicara juga sangat relate dan dibutuhkan. Pemaparan strategi komunikasi dalam pariwisata menambah wawasan akan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Pemaparan ini juga memberikan wawasan baru akan berbagai destinasi wisata yang menarik di mata internasional. Topik yang diambil sangat unik, sehingga ilmu yang tersampaikan dapat diterima dengan mudah.
“Seminar ini menghadirkan beragam narasumber, sehingga memberikan berbagai perspektif baru terkait dunia pariwisata. Dari berbagai perspektif baru, saya menangkap bahwa adanya peningkatan wisatawan yang terjadi dari 2019-2024. Dengan banyaknya peningkatan ini, seharusnya destinasi wisata Indonesia dapat tereksplor sampai ke daerah-daerah terpencil,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, tereksplornya suatu destinasi wisata juga membawa sebuah kerentanan akan kerusakan alam. Harapannya, pihak pengelola atau pemerintah dapat mencegah terjadinya kerusakan dengan membuat regulasi sebagai bentuk tindakan preventif.
(Gisska Putri Hidayat)