RDK FM

Vaksin flu burung yang dipelopori negara Finlandia. Sumber. Tempo.co


Dalam waktu dekat, Finlandia berencana untuk menawarkan vaksin flu burung pertama di dunia. Inovasi tersebut tercipta dari keresahan akan kesehatan para masyarakat Finlandia terutama yang berkegiatan dalam lingkup peternakan dan kesehatan. Memiliki peternakan bulu yang cukup besar menjadi alasan utama mengapa Finlandia meluncurkan vaksin flu burung guna mencegah penyebaran penularan yang ditimbulkan dari peternakan tersebut.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), semester empat, Lulu Aprilia menuturkan, Finlandia memang belum mendeteksi virus ini pada manusia, tetapi negara tersebut ingin melakukan vaksinasi melihat risiko penularan yang akan terjadi. Hal ini mesti didukung penuh guna mencegah pandemi penyebaran virus flu burung, khususnya bagi individu yang rentan terkena, misalnya para pekerja di bidang peternakan. Dengan demikian, vaksinasi flu burung merupakan langkah yang tepat guna mengurangi krisis kesehatan global dan melindungi populasi dari penyakit yang berpotensi mematikan. 

“Finlandia melakukan proses pengembangan dan perencanaan distribusi vaksin flu burung diawali dengan tahap penelitian laboratorium, kemudian uji praklinis pada hewan hingga uji praklinis pada manusia untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin tersebut. Finlandia juga merencanakan distribusi vaksin dengan memastikan ketersediaan logistik yang diperlukan, bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lokal untuk tempat penyimpanan vaksin, memastikan pendistribusian vaksin diedarkan secara efisien, serta menjangkau kepada populasi yang membutuhkan,” tuturnya. 

Dirinya menambahkan, World Health Organization (WHO) juga turut berperan dalam program ini dengan memberikan panduan dan rekomendasi mengenai vaksinasi flu burung, termasuk dengan standar keamanan dan efektivitas vaksinasi flu burung tersebut. Di samping itu, WHO juga membantu dalam koordinasi internasional untuk menyebarkan informasi dan memantau perkembangan global.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), jurusan Hubungan Internasional (HI), semester enam, Muhammad Ridho Alhaqqani mengatakan, keputusan Finlandia menjadi pelopor peluncuran vaksin flu burung pertama di dunia mampu mempengaruhi kondisi hubungan internasional negara tersebut. Sebab, dengan demikian, akses kerjasama dengan para negara dan organisasi terbuka lebar. Dengan itu, sehubungan dengan wabah flu burung yang banyak terjadi di negara lain, vaksin flu burung tersebut akan membawa dampak besar bagi kerja sama pihak kesehatan global. 

“Selain dalam aspek kesehatan, program tersebut mampu mempengaruhi perekonomian Finlandia jika vaksin yang mereka berikan terbukti ampuh. Maka negara lain akan ikut serta memakai vaksin tersebut. Indonesia yang memiliki latar belakang populasi unggas yang cukup besar, serta pernah terjangkit virus flu burung, maka Indonesia dirasa perlu mempertimbangkan pengadaan vaksinasi flu burung, seperti layaknya Finlandia guna menjadi langkah pencegahan penyebaran virus dan upaya melindungi masyarakat. Finlandia juga menawarkan vaksinasi tersebut kepada masyarakat dengan usia 18 tahun keatas yang memiliki resiko lebih tinggi tertular karena kegiatan maupun profesinya,” jelasnya.

(Asy Syifa Salsabila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *