RDK FM

Mesin TPE Bermasalah, Warga Jakarta Kesulitan Bertransaksi. Sumber. megapolitan.kompas.com


Kerusakan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) di sejumlah titik parkir on street Jakarta pascapandemi Covid-19 memicu keresahan dan kerugian di kalangan pemerintah serta masyarakat. Menanggapi hal itu, Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI menekankan pentingnya perbaikan TPE dan mendorong penerapan sistem pembayaran parkir nontunai (cashless) guna meminimalisasi potensi kerugian yang berulang.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Fisika, semester empat, Yahya Dimaristco Fidzikri Rahman menuturkan, selain merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta, kerusakan TPE juga meresahkan masyarakat. Akibatnya, beberapa perparkiran di Jakarta dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Bukan hanya dikuasai, akan tetapi menjadi kesempatan untuk pungutan liar. Alih-alih bertanggung jawab atas kendaraan yang terparkir, penjagaan pun tidak dilakukan.

“Kebijakan pergantian metode pembayaran parkir wajib menggunakan cashless perlu regulasi yang tepat dan lebih baik dipertimbangkan kembali. Transparansi biaya parkir TPE dinilai perlu untuk pengalokasian biaya yang masuk ke dalam PAD DKI Jakarta,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester empat, Afzalu Rohman mengungkap, perparkiran on street tersebut dapat dilihat dari dua perspektif. Akibat mesin TPE rusak, sehingga beberapa oknum yang tidak berwenang mengambil kuasa parkir, membuat perparkiran di DKI menjadi liar. Contohnya, pengalihfungsian trotoar menjadi lahan parkir. Di sisi lain, beberapa tempat yang tidak memfasilitasi lahan parkir luas akan sangat menguntungkan.

“Melihat kemacetan lalu lintas DKI Jakarta salah satunya disebabkan oleh parkir liar yang sangat merajalela. Penegasan oleh anggota pansus perparkiran mengenai pergantian pembayaran menjadi cashless dapat menjadi salah satu upaya untuk menghentikan parkir liar. Karena masyarakat akan berpikir dua kali jika ingin memarkirkan kendaraannya,” ungkapnya.

(Fayruz Zalfa Zahira)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *