RDK FM

Operasionalisasi KAI Bandara untuk perjalanan yang efektif dan efisien. Sumber. Kompas.com


Pada Rabu (01/01), PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aviasi dan Pariwisata, yakni InJourney bersinergi dalam meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat Kota Jakarta. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta agar waktu tempuh kereta api bandara dapat dipersingkat, sehingga mampu menjadi pilihan utama transportasi publik. Rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia (PBSI), semester tujuh, Dinniaty mengungkapkan, dengan waktu tempuh yang lebih singkat, kereta bandara dapat menjadi dalam meningkatkan efektivitas layanan transportasi publik. Peningkatan harus diiringi dengan perbaikan konektivitas dan informasi yang jelas agar lebih banyak penumpang yang tertarik menggunakan transportasi ini.

“Kereta bandara adalah salah satu solusi yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan raya, serta memberikan alternatif transportasi yang cepat dan nyaman bagi penumpang. Selain itu, penting melakukan evaluasi agar pihak terkait kerap melakukan analisis mendalam terhadap rute kereta bandara, serta mempertimbangkan penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi operasional,” ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Ilmu Keperawatan, semester lima, Aulia Ramadhani menjelaskan, peringatan waktu membuat masyarakat tidak akan terlambat dan dapat menghindari ketinggalan pesawat, sehingga masyarakat bisa tiba tepat waktu. Masyarakat kini memiliki pilihan transportasi yang lebih beragam, tidak hanya bergantung pada taksi bandara. Masyarakat bisa menggunakan kereta.

“Salah satu tantangannya adalah sering kali pemerintah mendorong para pekerja untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi. Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi, sering kali anggaran yang tersedia tidak mencukupi. Hal ini dapat menghambat pengembangan sistem transportasi yang lebih baik dan efisien,” jelasnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *