
Menag saat meninjau pelaksanaan program makanan bergizi bagi santri. Sumber. liputan6.com
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menegaskan, bahwa para santri di seluruh Indonesia akan mendapatkan makan bergizi secara gratis melalui program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan kesetaraan akses terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan bergizi, untuk mendukung tumbuh kembang siswa secara optimal dan mendorong tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik di berbagai jenis sekolah.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester tiga, Indira Rachma mengungkapkan, program ini sangat baik karena membantu memastikan bahwa semua siswa, termasuk santri, mendapatkan akses makanan bergizi untuk mendukung kesehatan dan konsentrasi mereka dalam belajar. Dengan kebutuhan gizi yang terpenuhi, siswa akan lebih fokus belajar, sehingga prestasi mereka dapat meningkat.
“Saya setuju program ini diterapkan di berbagai jenis sekolah, karena semua siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan gizi yang baik, tanpa memandang jenis sekolah. Langkah ini merupakan sebuah hal yang sangat positif karena mencerminkan prinsip keadilan sosial dan kesetaraan dalam aspek pendidikan,” ungkapnya.
Salah satu guru pondok pesantren, Adzra Muthiani mengatakan, semua siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan gizi yang baik karena gizi adalah kebutuhan dasar yang mempengaruhi kesehatan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan belajar mereka. Dengan kebutuhan gizi yang merata, tidak ada perbedaan perlakuan antara siswa dari berbagai jenis sekolah, baik pesantren, madrasah, maupun sekolah umum.
“Program makan bergizi gratis berpotensi untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah di Indonesia, terutama kalangan siswa dari keluarga kurang mampu. Banyak keluarga di Indonesia yang menghadapi kesulitan ekonomi, sehingga terkadang memilih untuk tidak menyekolahkan anak mereka demi mengurangi pengeluaran, termasuk biaya makan sehari-hari. Dengan adanya program ini, beban ekonomi keluarga dapat berkurang,” pungkasnya.
(Gisska Putri Hidayat)