RDK FM

Para santriwati di lingkungan pesantren menjadi representasi generasi penerus bangsa yang hak-haknya perlu dihormati dan dilindungi. alhikmahdua.net


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPA), Arifah Fauzah, menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan pesantren yang bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan tidak manusiawi. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan dan pembentuk karakter, diharapkan menjadi ruang yang penuh kasih sayang, perhatian, dan penghormatan terhadap hak anak. Langkah ini penting untuk mendukung tumbuh kembang santri secara optimal, baik fisik, mental, maupun spiritual, serta melahirkan generasi yang mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Keluarga (HK), semester delapan, Fitri Nur Azizah, mengatakan, pemberdayaan santri perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan pesantren yang ramah anak dan bebas kekerasan. Santri perempuan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kampanye anti kekerasan serta menjadi contoh bagi santri lainnya. 

“Selain itu, mereka juga perlu berani melaporkan setiap kejadian kekerasan atau pelanggaran hak anak kepada pihak yang berwenang. Keberanian ini penting untuk mencegah kekerasan dan memastikan pesantren menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua santri,” katanya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Tasawuf, semester delapan, Maulana Firzin menilai program pemerintah yang mendorong pembentukan ulama perempuan kompeten perlu didukung secara serius. Peran ulama perempuan sangat penting sebagai agen perubahan dalam mewujudkan lingkungan pesantren yang ramah anak dan bebas kekerasan, terutama melalui pendidikan dan pemberdayaan yang berbasis kesetaraan.

“Program tersebut juga memberikan pelatihan kepada santri perempuan terkait hak anak, kesetaraan gender, dan pencegahan kekerasan. Kolaborasi antara lembaga pemerintah, lembaga agama, dan berbagai pihak diharapkan mampu menciptakan sistem pendidikan yang lebih aman, nyaman, serta mendukung pertumbuhan santri secara holistik dan berkelanjutan,” pungkasnya.

(Yuzka Al-Mala)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *