Kunjungan kerja Menperin ke Tiongkok. Sumber. Liputan6.com
Investasi merupakan instrumen penting bagi keluar masuknya arus modal, baik dari dalam maupun luar negeri untuk ditanamkan pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan keuntungan ekonomis. Kunjungan kerja Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita ke Tiongkok makin membuka peluang bagi para produsen otomotif, yakni yang berasal dari Negeri Tirai Bambu atau China untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor berbasis listrik di Indonesia. Dengan ini, mahasiswa memberikan tanggapannya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Akuntansi, semester enam, Muhammad Zhakiy mengatakan, adanya investasi dalam suatu negara merupakan tindakan yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, khususnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu negara. Salah satu faktor yang menjadikan Indonesia pasar menarik bagi investor adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengkonsumsi barang produksi dengan jumlah yang sangat besar.
“Selain SDM, Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia juga menjadi faktor yang mendukung pasar, terutama untuk produksi mobil listrik. Indonesia memang potensial dalam banyak hal, terutama dalam bidang perdagangan. Di samping potensi Indonesia di bidang pasar, pemerintah juga lebih tegas dalam memutuskan regulasi, terutama bagi pihak yang berkecimpung dalam perdagangan, agar keuntungan yang didapat bukan hanya bagi para investor, tetapi seluruh pihak akan merasakan keuntungan yang setara,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Keluarga (HK), semester empat, Marwa Alya Fadillah menuturkan, tindakan tersebut tentu meningkatkan pertumbuhan Indonesia. Di samping mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), hal tersebut juga menjadikan Indonesia lebih bersaing dalam perdagangan kendaraan listrik. Pemerintah juga bisa lebih memudahkan investasi kendaraan tersebut, seperti memberikan pajak yang lebih kecil.
“Selain memberikan pajak yang lebih kecil, pemerintah juga dapat jauh lebih mudah memfasilitasi lokasi pabrik yang cukup untuk produksi kendaraan listrik. Dengan itu, selain menguntungkan investor dan negara, produksi kendaraan listrik juga menimbulkan pengaruh positif bagi industri otomotif Indonesia, serta meningkatkan daya saing dengan negara maju lainnya. Harapannya, semoga masyarakat juga ikut andil dalam memajukan proses Indonesia untuk melestarikan kendaraan listrik,” jelasnya.
(Fadil Achmad Fauzi)