RDK FM

Adanya label warna sesuai tingkat kandungan gula di minuman kemasan. Sumber. marwahkepri.com


Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengusulkan penerapan label warna pada kemasan produk untuk menginformasikan kandungan gula sebagai bagian dari strategi penanggulangan penyakit obesitas di Indonesia. Usulan ini berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi gula yang berlebihan, yang dapat memicu berbagai penyakit. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan kebijakan ini. Hal tersebut bertujuan agar label warna dapat memberikan informasi yang lebih jelas terkuat kandungan gula, serta mudah dipahami oleh konsumen.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum, semester delapan, Saddam Thufail Yusuf menjelaskan, program pelabelan kadar gula pada produk kemasan adalah langkah yang sangat positif. Saat ini, masih banyak orang yang mengonsumsi gula secara berlebihan karena minimnya pengetahuan tentang asupan gula yang sehat setiap harinya.

“Namun, pemerintah akan menghadapi berbagai tantangan dalam merealisasikan program ini. Salah satunya adalah banyaknya jajanan sekolah yang tidak mencantumkan kadar gula. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi dari sekolah dasar atau dari dini. Khususnya bagi mereka yang mengalami obesitas, penting untuk mulai berolahraga dan memperbaiki pola makan demi menurunkan tingkat obesitas di Indonesia,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Fisika, semester empat, Rahma Amelia Oktapiani menuturkan, program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya generasi Z, untuk meningkatkan kesadaran akan konsumsi gula setiap harinya. Oleh karena itu, perlu adanya platform yang membantu penyebaran edukasi terkait konsumsi gula yang sehat.

“Dengan adanya edukasi ini, masyarakat akan lebih mudah memilih makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan gula harian mereka. Hal ini sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan serius, seperti diabetes dan obesitas, yang sering kali disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Harapannya, pemerintah dan masyarakat bisa menyelaraskan satu tujuan dan bekerja sama dengan baik demi Indonesia yang sehat,” pungkasnya.

(Edith Indah Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *