Suasana berlangsungnya studium generale yang digelar Prodi Jurnalistik UIN Jakarta.
Program Studi (Prodi) Jurnalistik UIN Jakarta sukses menggelar studium generale dengan tema “Membingkai Keberagaman Indonesia dalam Perspektif Jurnalisme Inklusif”. Acara ini berlangsung pada Rabu (29/05) di Ruang Teater Lantai Dua, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM). Kegiatan ini menarik antusias, perhatian dan minat mahasiswa Prodi Jurnalistik untuk memperluas wawasan mereka.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Jurnalistik UIN Jakarta, Bintan Humeira menyatakan, acara ini merupakan rutinitas tahunan yang bertujuan guna mempertajam perspektif mahasiswa dalam jurnalisme. Kurangnya rasa hormat terhadap keberagaman di Indonesia menjadi urgensi penyelenggaraan acara ini. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa saat menulis, sehingga dapat menghasilkan konten media yang berkualitas.
“Selain studium generale, Prodi Jurnalistik UIN Jakarta juga bersiap meluncurkan workshop yang bertujuan melatih mahasiswa dalam merekam setiap momentum, khususnya dengan menyertakan kesadaran inklusivitas. Harapannya, kegiatan ini akan menghasilkan lulusan yang kompeten, yakni dengan kemampuan jurnalisme yang tinggi dan profesional,” tuturnya.
Pemateri studium generale, Awla Rajul menyampaikan, terdapat beberapa prinsip dalam jurnalisme inklusif, yakni pemahaman etika jurnalisme serta prinsip lain yang mengarah pada privasi dan keamanan. Tantangan yang dihadapi para jurnalis dapat diatasi dengan penanaman pola pikir bahwa pekerjaan seorang jurnalis adalah pekerjaan yang mulia.
“Saya pernah menghadapi tantangan berupa persekusi dan penghakiman oleh narasumber. Namun, tantangan tersebut mampu dilalui dengan melakukan asesmen dan mitigasi terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan untuk peliputan. Langkah yang bisa dilakukan redaksi media dalam menerapkan jurnalisme inklusif termasuk penerapan standpoint yang tidak mengkontaminasi suasana menjadi lebih keruh,” pungkasnya.
(Keyzar Devario)