
Berlangsungnya Ujian Sekolah (US) Siswa Menengah Akhir (SMA). Sumber. siwalimanews.com
Kebijakan pemerintah yang menghapus nilai rapor sebagai indikator seleksi jalur prestasi memicu kontroversi di kalangan pengamat pendidikan. Kebijakan ini dinilai hanya merespons fenomena “sedekah nilai” tanpa menyentuh akar persoalan, yakni lemahnya sistem penilaian dan integritas guru. Alih-alih memperbaiki, langkah ini justru dianggap merugikan siswa yang telah berjuang secara akademis.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Kimia (Pendkim), semester delapan, Syuhay Batul Aslamiyah mengungkapkan, praktik sedekah nilai harus segera diberantas karena dapat merusak motivasi belajar siswa. Maka dari itu, pentingnya peran guru dalam memberikan tugas tambahan atau remedial kepada siswa yang belum mencapai target pembelajaran, alih-alih memberikan nilai secara cuma-cuma.
“Meskipun nilai rapor juga mencakup penilaian sikap spiritual, fokus utama siswa di sekolah adalah belajar. Oleh karena itu, guru perlu lebih peduli terhadap kemampuan akademik siswa dan menghindari pemberian nilai yang tidak objektif. Hal ini penting untuk mencegah munculnya rasa iri di antara siswa yang telah berusaha keras meraih prestasi secara jujur,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Ekonomi Syariah (Eksyar), semester delapan, Micha Hafizah mengatakan, ketidakadilan dalam penilaian dapat menghilangkan motivasi belajar siswa yang telah berjuang. Siswa yang menerima nilai tanpa usaha cenderung merasa puas dengan hasil instan tersebut, sehingga tidak terdorong untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi.
“Dampak lebih lanjut dari praktik ini adalah penurunan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Ketika sebagian siswa tidak lagi termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, suasana akademik menjadi kurang kondusif. Hal ini dapat menghambat proses belajar mengajar dan pada akhirnya merugikan seluruh siswa, termasuk mereka yang sebelumnya memiliki semangat belajar tinggi,”pungkasnya.
(Nayla Putri Kamila)