RDK FM

Keamanan informasi akademik menjadi sorotan di tengah maraknya kebocoran data. Sumber. ayobandung.com


Maraknya kasus kebocoran data pribadi belakangan ini memicu kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Informasi sensitif seperti identitas diri, nilai akademik, dan alamat surel dinilai sebagai data penting yang seharusnya dijaga dengan ketat oleh pihak yang berwenang. Ketidakpastian mengenai keamanan data tersebut menimbulkan rasa was was akan potensi penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) semester enam, jurusan Pendidikan Matematika, Shaumi Syah mengatakan, di era digital yang semakin berkembang, pengelolaan data pribadi harus dilakukan secara lebih bijak dan bertanggung jawab. Pemegang data dinilai perlu memanfaatkan teknologi yang ada dengan maksimal untuk memastikan keamanan informasi sensitif, seperti identitas dan data akademik mahasiswa, agar tidak mudah diakses atau disalahgunakan.

“Data pribadi adalah informasi yang sangat penting dan tidak layak menjadi konsumsi publik. Kebocoran data dengan cara apapun merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi, karena berpotensi menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan, khususnya di lingkungan kampus UIN Jakarta. Pengamanan data yang kuat diperlukan agar kepercayaan sivitas akademik terhadap sistem digital kampus tetap terjaga,” ucapnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) semester enam, jurusan Ilmu Hukum (IH), Suryadi Guswono mengungkapkan, kebocoran data pribadi tidak bisa dibiarkan begitu saja. Peninjauan ulang terhadap sistem pengelolaan data kampus perlu dilakukan secara menyeluruh. Jika UIN Jakarta belum memiliki sistem penyimpanan yang aman dan berbasis web khusus, pengembangan sistem tersebut menjadi langkah mendesak untuk melindungi data seluruh sivitas akademik.

“Pengamanan berlapis juga harus diterapkan agar sistem tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Penggantian kode akses secara berkala menjadi salah satu upaya teknis yang disarankan untuk mencegah kebocoran. Selain memperkuat sistem, kepercayaan terhadap pengelola data juga harus dijaga. Semua pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan informasi sensitif diharapkan bersikap amanah dan profesional agar insiden serupa tidak kembali terjadi,” ungkapnya.

(Nayla Putri Kamila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *