
Cyberbullying yang sekarang marak terjadi di media sosial. Sumber. Halodoc
Dalam era digital yang semakin canggih, media sosial menjadi wadah utama bagi generasi Z untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri. Namun, timbul tantangan baru yang kompleks serta merugikan, salah satunya adalah cyberbullying. Kira-kira Balamuda tahu nggak, sih apa yang dimaksud dengan cyberbullying?. Cyberbullying sendiri adalah perundungan yang terjadi di dunia maya yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, seperti media sosial, platform chatting, dan platform gaming.
Bentuk cyberbullying ini memang tidak menyerang fisik korban, melainkan menyerang mental korban dengan membagikan informasi pribadi yang mengarah untuk merusak reputasi, memarahi orang lain dengan kata-kata kasar, dan lain sebagainya. Cyberbullying juga dapat berupa tindakan intimidasi, penghinaan, atau ancaman yang dilakukan melalui media sosial. Tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban, tetapi juga menciptakan lingkungan digital yang tidak aman dan merusak.
Balamuda, beberapa faktor bisa menjadi penyebab seseorang melakukan cyberbullying, lho!. Meski begitu, tindakan ini umumnya muncul karena adanya pengaruh dari lingkungan. Untuk mengetahui lebih dalam tentang cyberbullying, berikut adalah faktor yang dapat Balamuda ketahui. Simak, yuk!.
Anonimitas dan Ketidakpedulian
Pelaku sering berpikir bahwa mereka dapat melakukan cyberbullying dengan aman karena rasa perlindungan dari layar perangkat miliknya. Namun, hal ini tidak selalu benar, karena tindakan tersebut masih mempunyai konsekuensi hukum dan sosial yang signifikan, lho Balamuda!.
Lingkungan Keluarga dan Pendidikan
Lingkungan keluarga yang tidak sehat atau kurang mendukung dapat menjadi faktor perilaku bullying. Remaja yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik, kekerasan, atau kurangnya komunikasi positif cenderung meniru perilaku negatif tersebut. Selain itu, sistem pendidikan yang tidak efektif dalam menangani isu bullying juga dapat membuat siswa merasa bahwa perilaku tersebut dapat diterima atau bahkan dianggap sebagai bagian dari interaksi sosial.
Ingin Menjadi Populer
Pelaku cyberbullying termotivasi oleh keinginannya untuk mendapatkan perhatian atau popularitas di media sosial. Pelaku cyberbullying juga akan memberikan argumen atau komentar jahat pada korban. Sebab, komentar tersebut akan menjadi sorotan dan viral di kalangan warganet, sehingga akun media sosial yang digunakan oleh pelaku bully akan menjadi populer di dunia maya dan memiliki banyak followers.
Menjadi Korban Bully di Dunia Nyata
Pelaku cyberbullying juga bisa menjadi korban bully di dunia nyata, sehingga membalas perbuatan bully melalui media sosial. Pelampiasan di dunia maya dianggap dapat dilakukan karena aksesnya tidak terbatas, termasuk berkomentar jahat melalui media sosial. Padahal, hal ini sangat tidak boleh untuk dilakukan, ya Balamuda!.
Tidak Percaya Diri
Perasaan tidak percaya diri dapat menjadi penyebab seseorang melakukan cyberbullying. Hal ini dilakukan guna menutupi kekurangan yang ada di dalam diri, sehingga pelaku akan menghina kelebihan serta kekurangan orang lain melalui media sosial. Namun, hinaan yang diberikan pelaku kepada korban didasari karena pelaku tidak memiliki kelebihan yang dimiliki oleh korban.
Nah, itu dia beberapa faktor cyberbullying, yang dapat mencegah Balamuda untuk melakukan cyberbullying. Menarik bukan?. Yuk, penting bagi Balamuda untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak cyberbullying. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi cyberbullying, Balamuda dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan positif bagi generasi masa depan.
(Azaria Suci Fernada)