
Perpustakaan nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI). Sumber. jakarta-tourism.go.id
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) meluncurkan langkah strategis untuk mempermudah akses jurnal bagi mahasiswa dan kampus di seluruh Indonesia. Dalam upaya mengatasi keterbatasan anggaran untuk langganan jurnal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiksaintek) membentuk satuan tugas khusus yang melibatkan perguruan tinggi dan lembaga terkait. Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa, yang berharap dapat meningkatkan kemudahan akses sumber referensi akademik tanpa biaya tinggi.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), semester delapan, Zikra Muhammad Syach Perkasa menuturkan, upaya Perpusnas dalam mempermudah akses jurnal bagi mahasiswa dan kampus merupakan langkah yang layak dihargai karena memungkinkan akses terhadap jurnal berkualitas tanpa harus berlangganan layanan berbayar. Banyaknya manfaat dari kebijakan ini akan dirasakan oleh mahasiswa yang memanfaatkannya dengan baik.
“Kebijakan ini baru akan diluncurkan pada 2026, persiapan yang matang diharapkan dapat dilakukan agar pelaksanaannya berjalan lancar tanpa kendala. Selama ini, akses terhadap jurnal berkualitas tidak selalu memerlukan langganan berbayar, karena kualitas sebuah jurnal dapat dinilai dari isi yang disajikan,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Ilmu Perpustakaan (Ilpus), semester enam, Kohandika mengungkapkan, kebijakan Perpusnas dalam mempermudah akses jurnal ilmiah dinilai sebagai langkah positif karena memudahkan mahasiswa dan dosen dalam memperoleh referensi akademik. Namun, adanya ketergantungan penuh pada sistem terpusat ini yang dapat mengurangi fleksibilitas perguruan tinggi serta potensi gangguan teknis seperti masalah server.
“Selain itu, kualitas jurnal berbayar cenderung lebih tinggi karena melalui proses seleksi ketat serta sering terindeks dalam database akademik seperti Scopus dan Web of Science. Meski begitu, semoga kebijakan ini dapat membawa perubahan signifikan dalam pembelajaran dan penelitian mahasiswa,” ungkapnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)