RDK FM

Ilustrasi anak-anak yang sedang bermain judi online menggunakan gawai. Sumber. KUY!


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak Indonesia semakin rentan terpapar judi online. Menurut KPAI, kemudahan akses internet dan kurangnya pengawasan dari orang tua menjadi penyebab utama maraknya fenomena ini, dimana berpotensi besar dalam mengancam perkembangan moral dan mental generasi muda.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT), semester delapan, Muhammad Ibnu Al Fajri mengatakan, sangat miris ketika lebih dari 1000 anak sudah terpapar dan bertransaksi judi online hingga miliaran rupiah. Anak-anak mudah terpapar konten judi online karena masih banyak influencer yang mempromosikan judi online, ads-nya, dan lingkungan bersosialisasinya. 

“Dengan banyaknya anak-anak yang terdata bertransaksi judi online, sudah sepatutnya lebih ditegaskan kembali regulasi, aturan, dan pemblokiran oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terhadap situs web, ads, influencer, dan game yang terindikasi dengan judi online. Sebab, anak-anak tersebut adalah harapan bangsa Indonesia di kemudian hari,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, jika anak-anak Indonesia sedari kecil sudah berkenalan dan menjadi pemain judi online, maka akan membahayakan bangsa dan akan terus merugikan negara. Dengan itu, pemerintah, masyarakat, dan keluarga memiliki tanggung jawab agar anak-anak tidak terpapar dan terhindar dari judi online tersebut.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester empat, Wulan Ramadina menegaskan, orang tua dan keluarga sangat berperan penting dalam pertumbuhan anak. Jika anak-anak tidak diawasi dan tidak diedukasi dengan benar, maka tidak menutup kemungkinan anak tersebut mudah terpapar oleh konten judi online

“Tidak adanya pengawasan membuat anak-anak mulai tertarik dengan judi online melalui berbagai macam platform media sosial. Mereka mencoba memainkan dan pada akhirnya menjadi candu. Selain keluarga dan orang tua, sekolah pun memiliki tanggung jawab yang besar. Di samping itu, sepatutnya instansi pendidikan memiliki program khusus yang membahas judi online memberikan praktik sekaligus, tidak hanya sekadar teori saja,” jelasnya.

(Rayhan Anugerah Ramadhan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *