
Berlangsungnya konsolidasi untuk aksi di lobby Fakultas Ushuluddin (FU). Sumber: Dok. Pribadi
Mahasiswa UIN Jakarta menggelar konsolidasi di Lobi Fakultas Ushuluddin (FU) pada Rabu (30/4), dengan dihadiri oleh para Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMAF), perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Lembaga Otonom (LO) ,dan Lembaga Semi Otonom (LSO). Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, dan merumuskan tuntutan sebagai bahan evaluasi terkait berbagai masalah di kampus, termasuk anggaran, fasilitas, dan aspek lain yang memerlukan perhatian serius dari pihak kampus.
Menteri Koordinator Kajian Aksi Strategis DEMA UIN, Zaky Al Mubarak menjelaskan, adanya konsolidasi merupakan hal yang sangat penting, karena menjadi sarana untuk menampung aspirasi dan keluhan mahasiswa agar dapat didengar oleh pihak rektorat. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan masalah yang mereka hadapi, seperti terkait dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak mengalami penurunan bagi mahasiswa baru, serta fasilitas kampus yang tidak berfungsi optimal.
“Masalah-masalah ini diharapkan mendapatkan perhatian serius dan tindakan nyata dari pihak kampus, agar tidak terulang kembali seperti tahun lalu. Tuntutan mahasiswa ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik dan mendukung perkembangan mahasiswa secara keseluruhan,” jelasnya.
Peserta konsolidasi Dewan Marjinal, Muhammad Zidan Ramdani menuturkan, konsolidasi ini memiliki sifat substansial, dengan membawa bahan evaluasi yang menggambarkan kesulitan mahasiswa, terutama terkait dengan biaya kuliah dan pengurangan anggaran untuk Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Meskipun ormawa telah menunjukkan prestasi, pengurangan dukungan anggaran dari kampus menyebabkan banyak kegiatan terhambat.
“Selain itu, hilangnya peran lembaga seperti SEMA dan DEMA dalam menampung aspirasi mahasiswa semakin memperburuk keadaan. Situasi ini menyebabkan aksi yang awalnya direncanakan pada Hari Pendidikan tertunda dan akan digelar di kemudian hari untuk memastikan tuntutan mahasiswa dapat disampaikan dengan lebih efektif,” tuturnya.
(Nayla Putri Kamila)