
Potrait Fatimah Azzahra Hidayat, wisudawati sarjana terbaik FDIKOM UIN Jakarta.
Fatimah Azzahra Hidayat yang biasa akrab disapa Fatma, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD) dengan konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS), berhasil meraih gelar Wisudawan Terbaik dalam Wisuda ke-135 UIN Jakarta, tahun akademik 2025/2026. Acara wisuda tersebut digelar pada Sabtu (22/02).
Datang dari seorang mahasiswi kelahiran 9 November 2003 yang tak pernah menyangka dirinya akan meraih predikat wisudawan terbaik. Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99 cum laude, Fatma menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun. Dengan gaya bahasa yang sederhana, ia menceritakan perjalanan studinya yang penuh perjuangan dan dedikasi.
“Sebelumnya, saya tidak pernah terpikir untuk menjadi wisudawan terbaik. Saya hanya mahasiswa biasa yang datang ke kampus seperti pada umumnya,” ungkapnya dengan rendah hati. Namun, dibalik kesederhanaannya, tersimpan semangat juang yang luar biasa. Salah satu kunci suksesnya adalah kebiasaan mereview materi sebelum perkuliahan dimulai. Dengan begitu, ia sudah memiliki gambaran tentang materi yang akan dibahas di kelas. Selain itu, ia juga aktif menjadi penanggung jawab mata kuliah, sehingga dikenal baik oleh dosen-dosen di jurusan MD.
“Motivasi saya dalam meraih ini adalah diri saya sendiri dan tentunya orang tua yang ingin anaknya berpendidikan,” ujarnya. Sebagai penerima BCB, ia merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi lebih, seperti menerbitkan jurnal ISSN dan buku ISBN, mengikuti lomba karya tulis ilmiah nasional, serta meraih sertifikasi public speaking. Ia juga pernah menjadi delegasi International Model United Conference pada tahun 2021-2022.
Tantangan terbesar selama studi datang dari dalam diri sendiri, yaitu rasa malas. Namun, ia memiliki cara jitu untuk mengatasinya. “Ketika rasa malas itu melanda, saya akan berusaha mencari motivasi di media sosial dengan melihat konten yang jauh di atas saya. Ketika sudah termotivasi, nanti mood ingin melakukannya juga akan datang,” jelasnya.
Baginya, prestasi sebagai wisudawan terbaik adalah momen yang tak terduga. Sebelumnya, ia juga merasa sangat bersyukur bisa lolos sebagai penerima BCB dari ratusan pendaftar. Selain itu, ia juga terpilih menjadi student representative akreditasi internasional.
“Pesan untuk mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di UIN Jakarta , tetap semangat dan niat untuk meraih prestasi yang diinginkan. Kita juga harus berjuang dan bertekad demi apa yang kita mau. Takdir tidak pernah mengecewakan harapan. Kita harus percaya dengan takdir baik setelah kita berjuang,” pesannya.
Saat ini, ia tengah mengabdikan dirinya di dua tempat yang berbeda. Di satu sisi, ia bekerja di sebuah lembaga keuangan yang berfokus pada bidang filantropi, di mana ia turut andil dalam upaya-upaya kemanusiaan dan sosial. Di sisi lain, ia juga berbagi ilmu dan pengalaman sebagai tenaga pengajar di sebuah yayasan.
Namun, semangatnya untuk terus belajar dan berkembang tak pernah padam. Ia memiliki cita-cita mulia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana di luar negeri, demi memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi bangsa dan negara. Kisah inspiratif ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras yang tak kenal lelah, dedikasi yang tinggi, dan keyakinan yang kuat, setiap mahasiswa memiliki potensi untuk meraih prestasi yang luar biasa, bahkan melampaui ekspektasi kita sendiri.
(Safia Salsabila Putri)