
Khairunisa Ramadhanti, Mahasiswi Berprestasi dalam Pencak Silat Jabodetabek. Sumber. Dok. Pribadi
Khairunisa Ramadhanti, yang akrab disapa Icha, adalah mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Dengan dedikasi tinggi, ia berhasil meraih kemenangan dalam kejuaraan Pencak Silat (PSHT) se-Jabodetabek. Prestasi ini menjadi bukti nyata kegigihannya dalam berlatih, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan potensi diri di bidang akademik maupun non-akademik.
Sebagai mahasiswi kelahiran 19 Oktober 2005, Icha awalnya tidak menyangka dirinya mampu menjadi juara di kejuaraan tersebut. Bermula dari niat sederhana untuk mencoba dan memberikan yang terbaik, semangatnya terus tumbuh seiring waktu. Latihan yang dijalani dengan sungguh-sungguh membuahkan hasil terbaik meskipun penuh tantangan, seperti rasa lelah, cedera, dan tekanan mental. Namun, semua itu terbayar dengan keberhasilannya meraih prestasi gemilang.
“Aku ikut kejuaraan pencak silat se-Jabodetabek karena ingin menguji sejauh mana kemampuanku setelah berlatih selama empat tahun. Aku juga ingin terus mengasah diri dalam seni bela diri tradisional Indonesia yang aku tekuni,” ungkapnya dengan rendah hati.
Tantangan terbesar yang dihadapi Icha selama pelatihan adalah melawan rasa lelah dan menjaga konsistensi. Selain itu, ia harus menguasai berbagai teknik rumit yang memerlukan waktu dan kesabaran. Cedera pun menjadi ujian fisik yang harus dihadapi dengan keteguhan hati.
Namun, Icha memiliki strategi khusus untuk mengurangi risiko cedera dan memaksimalkan latihan. “Sebelum memulai latihan, aku selalu menyempatkan waktu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan penting untuk mempersiapkan tubuh agar lebih siap dan tidak kaku,” jelasnya.
Bagi Icha, pencak silat bukan hanya soal kompetisi tetapi juga tentang kebersamaan dan pembentukan karakter. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat latihan bersama dengan gelanggang lain, di mana ia bisa bertemu teman baru dan saling mendukung satu sama lain. Pencak silat melatih kekuatan fisik sekaligus mental serta membentuk kedisiplinan dan karakter.
“Jangan takut melalui prosesnya. Yang layak disebut juara bukan hanya mereka yang menang di atas panggung, tetapi juga mereka yang tidak pernah menyerah meskipun berkali-kali jatuh,” pesan Icha untuk mahasiswa lainnya.
Prestasi Khairunisa Ramadhanti adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan ketekunan dapat membawa hasil yang membanggakan serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi di berbagai bidang.
(Nadine Fadila Azka)