RDK FM

Siswi sekolah yang sedang memperhatikan gambar partai politik. Sumber. Viva


Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyebutkan, mayoritas Generasi Z atau Gen Z yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 tidak tertarik dengan partai politik. Ketidaktertarikan Gen Z terhadap partai politik utamanya disebabkan karena turunnya kepercayaan mengenai kredibilitas partai politik saat ini.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) semester tiga, Alisa Shafa Andini mengucapkan, rendahnya minat Gen Z terhadap politik partai disebabkan oleh kurangnya kepercayaan mereka terhadap para politisi. Ditambah banyaknya kasus korupsi dan janji-janji yang tidak pernah terealisasikan.

“Dapat kita lihat sendiri, banyak kasus korupsi dan janji-janji yang tidak ditepati. Gen Z lebih memilih terlibat langsung dalam gerakan sosial daripada bergantung pada partai politik yang dirasa tidak memberikan dampak nyata,” ucapnya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Tasawuf (IT), semester tiga, Jibril Al Hanif menanggapi, perbaikan dalam transparansi dan integritas di dunia politik tentu menjadi hal yang sangat diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, para gen Z mungkin akan mampu berpartisipasi secara aktif.

“Jika politisi dan partai lebih terbuka dan bersih, dapat diyakini bahwa minat anak muda akan meningkat. Kemenkumham juga bisa berperan dalam memastikan partai-partai politik menjadi lebih berkualitas dan terpercaya,” tutupnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *