RDK FM

Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto meluncurkan batik Persembahan Indonesia dalam rangka HUT Ke-57 ASEAN di Gedung Pusat ASEAN Jakarta. Sumber. Halo Semarang


Pada Rabu (28/8), Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Republik Indonesia (RI) bersama Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation mempersembahkan batik kolaborasi dari Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Langkah ini diambil dalam rangka peringatan HUT ke-57 ASEAN. Adapun batik kolaborasi tersebut terdiri dari Batik Lumbon Sewelas Nagari, Batik Udan Liris Sewelas Nagari, dan Batik Sekar Jagad Sewelas Nagari. Batik kolaborasi ini dibuat dengan motif batik klasik yang dipadukan dengan kekayaan flora dari negara-negara anggota ASEAN.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester lima, Rafi Arrazy Fachrizahir mengatakan, batik memegang peran penting dalam mempromosikan budaya Indonesia di ranah internasional. Batik tidak hanya sekadar kain tradisional yang mengusung keindahan visual, tetapi juga merupakan simbol budaya dan identitas bagi Indonesia. Dengan adanya batik kolaborasi, Indonesia dapat menunjukkan kreativitas dan kebudayaan yang unik dan beragam. 

“Batik kolaborasi juga dapat meningkatkan kesadaran global tentang keindahan dan nilai-nilai budaya Indonesia. Kolaborasi ini dirasa sangat penting dalam memperkenalkan kebudayaan lokal kepada negara lain, terutama negara-negara di wilayah ASEAN. Kolaborasi juga dapat memfasilitasi pertukaran budaya dan pengetahuan antarnegara, sehingga memperkuat hubungan internasional serta mempromosikan keberagaman budaya,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), semester tiga, Mufiidah Afiifah mengungkapkan, adanya kolaborasi batik dapat mempengaruhi pasar internasional. Kolaborasi batik dapat menciptakan inovasi desain baru dengan motif modern yang relevan, serta menarik segmen pasar yang lebih luas. Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan pengenalan batik di pasar global melalui pameran dan ekspresi yang menarik. 

“Dengan cara tersebut, batik Indonesia dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat internasional. Sebab, batik Indonesia sebelumnya telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia. Pengakuan ini telah meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap batik di kancah internasional. Batik kolaborasi diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif, serta meningkatkan potensi ekonomi lokal,” pungkasnya.

(Gisska Putri Hidayat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *