RDK FM

Pengecekan tekanan darah pada anak. Sumber. Halodoc


Survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menemukan banyak anak-anak usia 15 tahun yang sudah mengalami hipertensi, yakni sebuah penyakit yang biasanya diidentifikasi pada orang dewasa. Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sudah lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Penyakit ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Hipertensi biasanya dikaitkan dengan konsumsi gula dan garam yang berlebihan.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Ilmu Keperawatan, semester enam, Herwanda Nurlita Zahra menyatakan, kasus hipertensi pada anak di Indonesia menyimpang dari kenyataan yang mengecewakan. Anak-anak sering terdampak karena faktor genetik atau kondisi keturunan.

“Obesitas merupakan faktor risiko lain, di mana kelebihan berat badan dapat menyebabkan penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk memantau Indeks Massa Tubuh (IMT) anak untuk menentukan apabila ada masalah obesitas. Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah pada anak,” tuturnya.

Anggota Disaster and Emergency Nursing Team (DENTA), Anisa Oktavia Nugraeni menyebutkan, bahwa pola asuh dan gaya hidup anak harus diperhatikan, termasuk penggunaan makanan sehari-hari. Produk makanan khusus anak seringkali mengandung kadar gula dan garam yang tinggi.

“Kadar garam dan gula yang tinggi menjadi faktor utama sebagai pencetak penyakit hipertensi. Upaya terbaik untuk mencegah masalah ini adalah dengan mengontrol konsumsi gula dan garam, menghindari asap rokok yang menyebabkan hipertensi, serta menjaga aktivitas fisik. Orang tua harus memperhatikan secara khusus pola makan anak-anak mereka,” jelasnya.

(Rayhan Anugerah Ramadhan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *