Siswa dan Siswi Tingkat Dasar Dalam Pendidikan Inklusif. Sumber. majalahsuarapendidikan.com
Platform berjenjang guna pendidikan inklusif telah resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Platform tersebut dapat diakses oleh setiap kalangan dan bersifat gratis. Peluncuran platform bertujuan untuk sebagai bekal pondasi bagi para guru di Indonesia, khususnya guna mengimplementasikan pendidikan inklusif.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), semester empat, Fiqri Syarofi mengatakan, platform yang diluncurkan tersebut akan sangat membantu guru dalam menunjang kegiatan belajar dan mengajar, khususnya bagi kelas inklusif yang cukup vital.
“Sebetulnya, realisasi platform terbilang cukup telat jika menyesuaikan dengan pendidikan di Indonesia. Sebab, setiap program pastinya membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Namun, hal ini dapat menjadi revolusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Asalkan, program ini lebih dikembangkan dan dijadikan fokus tersendiri bagi pemerintah. Poin plusnya, program ini sangat berguna bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan bakat dan minat mereka,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Psikologi, jurusan Psikologi, semester empat, Mariyah Alqibtiyah menjelaskan, dampak positif dari program ini yakni para siswa dapat lebih mengoptimalkan potensi. Meskipun platform merujuk pada pendidikan inklusif, platform tersebut dominan diutamakan khusus penyandang disabilitas.
“Platform akan sangat memudahkan sektor pendidikan untuk berevolusi pada setiap sekolah berbasis inklusif. Hal ini juga akan mengoptimalkan waktu dan dana terkait pelatihan bagi sekolah yang sudah siap. Platform juga menciptakan harapan besar bagi tenaga pendidik di Indonesia. Sebab, hal ini dapat meningkatkan mutu pelajar dari segala golongan, serta menurunkan tingkat diskriminasi bagi anak berkebutuhan khusus,” jelasnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)