RDK FM

Kang Dedi Mulyadi (KDM) hapuskan PR dan sekolah masuk jam 6 pagi. Sumber. indonews.id


Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali memberlakukan kebijakan masuk sekolah pukul enam pagi bagi siswa di wilayahnya. Ia juga mengimbau orang tua untuk tidak mempekerjakan anak, kecuali dalam kegiatan belajar. Selain itu, rencana penghapusan pekerjaan rumah (PR) akan diterapkan mulai tahun ajaran baru sebagai upaya meringankan beban siswa dan menciptakan suasana belajar yang lebih sehat. Kebijakan ini bertujuan membentuk kedisiplinan sejak dini dan mencetak generasi yang siap memajukan Indonesia.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Matematika, semester enam, Irfaunisa menuturkan, kebijakan masuk sekolah pukul enam pagi positif untuk membentuk kedisiplinan sejak dini, seperti membiasakan anak-anak bangun lebih awal dan lebih siap mengikuti pelajaran.

“Meski begitu, penghapusan PR dinilai berpotensi membuat siswa terlena bermain dan melupakan pelajaran. Larangan membantu orang tua di rumah juga sebaiknya disesuaikan dengan pola asuh masing-masing keluarga. Semoga guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa tidak mudah jenuh, misalnya lewat sesi ice breaking,” tuturnya.

Salah satu Siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Depok, Afiqa Zahira Rusyda mengungkapkan, kebiasaan masuk sekolah pukul enam pagi sudah menjadi rutinitas yang membuatnya lebih disiplin dan semangat dalam belajar. Kebijakan ini dianggap mampu membentuk pola belajar yang lebih teratur dan efektif.

“Selain itu, penghapusan PR dan tugas membantu orang tua di rumah diterima dengan baik karena memberikan waktu yang lebih fleksibel untuk fokus belajar dan mengulang materi. Kebijakan ini tentunya membantu mengurangi beban siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih nyaman dan menyenangkan,” ungkapnya.

(Nayla Putri Kamila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *