
Salah satu persiapan yang dilakukan sebelum keberangkatan Study Tour. Sumber. rakyatcirebon.disway.id
Belakangan ini, Pramono dan Dedi Mulyadi menuai sorotan dari publik akibat kebijakan terbaru mereka yang melarang kegiatan study tour bagi siswa. Banyak pihak mulai mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut. Larangan ini muncul dengan berbagai pertimbangan, mulai dari faktor keselamatan siswa hingga dampak ekonomi yang ditimbulkan. Beberapa sekolah memilih untuk mengambil langkah preventif demi menghindari potensi risiko yang dapat terjadi selama perjalanan. Kebijakan ini memicu perdebatan di masyarakat, terutama di kalangan siswa dan orang tua yang merasa bahwa study tour merupakan bagian penting dari proses pendidikan di luar ruang kelas.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester delapan, Wandha Chantia Nurul Lita mengungkapkan, kebijakan baru terkait larangan study tour banyak menimbulkan respons baik di masyarakat. Kebijakan ini tentunya dapat mengantisipasi kecelakaan lalu linta seperti yang terjadi sebelumnya.
“Kegiatan serupa boleh saja dilakukan, tetapi harus ada pengecekan kembali terkait kendaraan, persiapan, dan kesiapan dari pihak-pihak yang terlibat. Sebaiknya study tour tidak dilakukan di luar kota, melainkan di kota sendiri dengan mencari alternatif lain, seperti berkunjung ke tempat wisata terdekat, museum, atau pameran,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK), jurusan Manajemen Pendidikan (MP), semester delapan, Tasya Dilla Utami menuturkan, study tour biasanya menjadi kegiatan yang sangat dinantikan oleh siswa. Namun, dengan adanya kebijakan terbaru ini memungkinkan berkurangnya semangat para siswa.
“Larangan study tour membuat siswa merasa jenuh karena mereka harus belajar terus-menerus di lingkungan sekolah. Harapannya, panitia yang tetap ingin melaksanakan kegiatan ini harus lebih sadar dan peduli terhadap persiapannya. Selain itu, mereka juga tidak boleh memaksa siswa yang mengalami kendala biaya untuk tetap ikut serta,” tuturnya.
(Nayla Putri Kamila)