RDK FM

Suasana di peron stasiun Kereta Api Indonesia (KAI).


Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan peningkatan kapasitas personel keamanan sebagai bagian dari upaya optimalisasi layanan. Pada 22 Agustus 2024, KAI meluncurkan program pelatihan intensif dan penambahan jumlah petugas keamanan di stasiun serta kereta. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penumpang, mencegah potensi gangguan, dan memastikan layanan yang lebih nyaman. Program tersebut juga mencakup penggunaan teknologi terbaru untuk memantau dan mengelola situasi keamanan dengan lebih efektif. Menyikapi hal ini, mahasiswa UIN Jakarta memberikan pandangannya.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST, jurusan Matematika, semester empat, Syahrul Mauhub Yasser menuturkan, peningkatan kapasitas personel keamanan dapat secara signifikan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Dengan lebih banyak petugas yang terlatih, potensi ancaman dapat ditangani lebih cepat, serta memberikan rasa perlindungan yang lebih bagi penumpang. 

“Namun, pentingnya kualitas pelatihan dan ketersediaan teknologi keamanan yang mendukung juga harus diperhatikan. Selain itu, komunikasi yang efektif antara personel keamanan dan penumpang juga penting untuk memastikan tindakan keamanan berjalan lancar tanpa mengganggu pengalaman perjalanan. Saya berharap peningkatan kapasitas personel keamanan ini akan menghasilkan layanan yang lebih aman dan nyaman,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester tiga, Kaila Meiliana Subekti menanggapi, langkah yang diambil oleh KAI dapat membantu mengurangi beberapa masalah, seperti pencurian, vandalisme, dan perilaku tidak menyenangkan di stasiun atau dalam kereta. Dengan personel yang lebih banyak dan terlatih, penanganan situasi konflik dan penegakan aturan bisa dilakukan lebih efektif.

“Selain bertujuan untuk penanganan konflik yang efektik, personel yang lebih banyak dan terlatih juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib. Evaluasi terhadap efektivitas program pelatihan juga menjadi saran yang bisa dipertimbangkan oleh KAI. Harapan saya, perlu adanya perbaikan dalam respons terhadap situasi darurat dan penanganan masalah di stasiun atau kereta, sehingga perjalanan menjadi lebih myaman tanpa gangguan,” jelasnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *