
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bambang Soesatyo. Sumber. Liputan6.com
Pada Rabu (18/12), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bambang Soesatyo menuturkan, di tengah era teknologi yang terus meningkat, pemanfaatan platform digital dalam pengembangan UMKM di Indonesia menjadi langkah krusial yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat diraih melalui kemampuan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghadapi tantangan di era digital.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (KESSOS), semester sembilan, Rinta Febrina Koto mengungkapkan, melihat perkembangan di era digital, banyak pelaku UMKM yang semakin optimis dengan kemajuan teknologi digital. Oleh karena itu, pesatnya transformasi digital UMKM yang masih merintis dapat memanfaatkan berbagai platform online untuk meningkatkan efektivitas dan jangkauan pasar.
“Pelaku UMKM sejauh ini belum merata bagi mereka yang berkemampuan untuk mengoperasikan teknologi digital secara efektif, sehingga menghambat pemasaran dan pengelolaan bisnis. Dengan itu, dengan mengikuti seminar dan workshop, pelaku UMKM dapat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi di era digital. Media sosial memiliki dampak yang luas, memungkinkan promosi produk menjangkau audiens yang lebih besar dan lebih beragam,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Kesehatan Masyarakat (KESMAS), semester tujuh, Novi Andriani menuturkan, digitalisasi memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di Indonesia, seperti membuka wawasan dan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan teknologi untuk pemasaran. Namun, banyak pelaku UMKM yang masih kurang memahami konsep digitalisasi, sehingga diperlukan pelatihan untuk meningkatkannya.
“Digitalisasi dapat memperluas jangkauan pasar dan menurunkan biaya pemasaran, tantangan seperti kurangnya keterampilan digital tetap menjadi hambatan yang harus diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan. Selain itu, para pelaku usaha diharapkan untuk mengikuti perkembangan zaman, mengingat bahwa saat ini telah beralih ke platform digital. Meskipun, masih ada yang menggunakan metode tradisional, penting bagi mereka untuk beradaptasi agar usaha mereka tetap eksis dan relevan di tengah persaingan yang semakin ketat,” pungkasnya.
(Azaria Suci Fernada)