RDK FM

Bus Shalawat yang akan membantu transportasi jemaah haji Indoensia di kota Makkah. Sumber. kemenag.go.id.


Pada Selasa (07/05), Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas telah memastikan layanan transportasi seperti Bus Shalawat dan Bus Antarkota telah siap melayani jamaah calon haji Indonesia. Bus Shalawat akan melayani jamaah haji dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Pengecekan tersebut dilaksanakan guna mempersiapkan pemberangkatan haji pada 12 Mei mendatang.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester enam, Fatimah Azzahrah Hidayat menjelaskan, bahwa jamaah haji diharuskan mengikuti sosialisasi. Dari sosialisasi tersebut, jamaah menjadi lebih paham dan mengerti terkait bimbingan yang diberikan. Di samping itu, Bus Shalawat memiliki kemudahan dalam segi aksesibilitas seperti stiker Indonesia pada setiap bus, kartu seperti e-money yang terdapat nomor rute, hingga warna tempat tujuan di setiap halte. 

“Bus Shalawat terlihat sangat siap karena telah memperbarui fasilitasnya, yakni dimuatnya dek di dalam bus. Dek tersebut sangat memudahkan aksesibilitas bagi para lansia maupun disabilitas yang mengalami kesulitan mobilitas. Sebagai mahasiswa MD sangat mendukung penuh hal ini. Sebab, terdapat salah satu konsentrasi jurusan MD, yakni Manajemen Haji dan Umrah (MHU). Dalam konsentrasi tersebut, mahasiswa mempelajari cara mengatur haji dan umrah, termasuk transportasi dan akomodasi,” jelasnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum (IH), semester enam, Majid Fatih menanggapi, kemudahan-kemudahan bagi para lansia dan haji yang akan menunaikan ibadah haji semakin diperbanyak oleh pemerintah. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Hal ini bisa dilihat ketika memasuki Bus Shalawat, pemerintah menyediakan akses kursi roda yang tersedia di dalam bus sebagai alat antar lansia dan disabilitas menuju tempat duduk yang telah disediakan. 

“Pengaturan akses juga lebih dipermudah, serta dibentuknya komponen yang dapat memperluas kalangan disabilitas dan lansia untuk menikmati perjalanan selama menunaikan ibadah haji. Pemerintah terus merevitalisasi Bus Shalawat dari tahun 2019, 2022, dan 2023. Hal tersebut dapat dilihat dengan luasnya kapasitas yang dapat ditampung oleh bus tersebut. Harapannya, semoga kebijakan tersebut terus dilanjutkan melihat banyaknya jamaah haji Indonesia dan terus bertambah,” pungkasnya.

(Gisska Putri Hidayat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *