Potret Pertamina sebagai salah satu penyedia pasokan BBM. Sumber. CNBC Indonesia
Pada Senin (25/03), Direktur Utama Perseroan Terbatas (PT) Pertamina, Nicke Widyawati mengumumkan, akan adanya penyediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM), serta liquefied petroleum gas atau LPG menjelang idul fitri. Pertamina juga akan meningkatkan penggunaan digitalisasi dengan memonitor secara real time dan online, hingga mengimbau masyarakat terkait dikerahkannya transaksi non-tunai. Hal tersebut dikatakan berdasarkan pernyataan resminya pasca rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2024.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Biologi, semester enam, Muhammad Raihan Pratama menjelaskan, Indonesia sedang mendukung net zero emission 2060, tetapi dengan adanya pasokan BBM dan LPG yang terus menerus dapat meningkatkan ketidak efisienan program tersebut.
“Sebetulnya, dengan tersedianya pasokan BBM dan LPG, hal itu akan menyebabkan peningkatan hasil ekonomi pemerintah. Sebab, akan menambahkan pasokan negara melalui sektor pertambangan. Selain itu, opsi untuk mengerahkan seluruh pembayaran menjadi non-tunai belum tentu efektif. Sebab, masih banyak masyarakat, khususnya lanjut usia (lansia) yang belum familiar dengan sistem ini,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), semester empat, Ahmad Miladi Dzikri mengatakan, terjadinya kelonjakan jumlah kendaraan jelang idul fitri mengakibatkan krisis BBM dan LPG di masyarakat. dengan itu, upaya penyediaan pasokan sangat berguna untuk mencegah kekhawatiran masyarakat.
“Bagusnya, pemerintah juga turut andil dalam memberikan subsidi BBM dan LPG. Sebab, dikhawatirkan terjadi kelonjakan harga yang tidak dapat diimbangi oleh kemampuan daya beli masyarakat. Untuk peralihan pembayaran menjadi non-tunai sebetulnya baik untuk mempercepat antre, tetapi masyarakat mesti benar-benar memahami setiap aspeknya agar tidak terjadi kekeliruan,” jelasnya.
(Gisska Putri Hidayat)