Ilustrasi Pencitraan Visual Candi Borobudur. Sumber Foto: Beritamerdekaonline.com
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag), meluncurkan digital virtual 360 derajat dari Candi Borobudur pada Devontion Experience (Dev-X), Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kemenag di JCC Senayan pada Sabtu (6/1). Dengan adanya visual digital, masyarakat Indonesia dan dunia dapat menjelajahi situs warisan dunia Candi Borobudur secara virtual, merasakan langsung lokasi, bangunan dan ukiran melalui pencitraan 360 derajat.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, jurusan Ilmu Hadist, semester tujuh, Bernica Mutiara Dewi mengatakan, bahwa menarik daya tarik turis merupakan salah satu motivasi Kemenag merilis visual digital dari Candi Borobudur. Selain itu, mengenalkan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia kepada masyarakat yang belum mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung.
“Bisa jadi untuk menarik para turis yang ingin mencari referensi wisata. Sebelum mereka ke lokasi mereka dapat melihat medan yang akan dihadapi seperti apa dan mampu mempersiapkannya. Selain itu juga bisa untuk membantu memperkenalkan Candi tersebut ke masyarakat yang sampai saat ini belum mendapat kesempatan mau ke sana,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester tiga, Raihan Al-Fatir Dinaufal, menyatakan, bahwa dengan adanya visual digital dari candi Borobudur akan berdampak baik pada pariwisata serta pelestarian budaya di Indonesia. Namun terdapat kemungkinan untuk kehilangan turis akibat mereka sudah cukup menikmati suasana Borobudur hanya dengan visual dan masyarakat di sekitar akan kehilangan sumber pencaharian mereka.
“Dampak baiknya banyak orang berkemungkinan untuk melihat visual Candi Borobudur dan dapat meningkatkan tingkat penasaran serta memperbanyak kedatangan turis. Namun, terdapat pula kemungkinan untuk hilangnya rasa penasaran turis dikarenakan sudah menjelajah secara virtual,” pungkasnya.
(Nikita Earlene Salsabila)