
Stabilitas Kereta Api Indonesia (KAI) yang terjadi ketika mudik lebaran 2025. Sumber. Bisik.id
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa penjualan tiket kereta api saat mudik Lebaran 2025 tetap menjaga keterjangkauan harga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak ada lonjakan harga di luar batas yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Penyesuaian harga dilakukan secara transparan dan sesuai dengan mekanisme pasar dalam koridor Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah, memberikan fleksibilitas kepada KAI dalam menentukan harga tiket.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Matematika, semester delapan, Naurah Nazifah menuturkan, kenaikan tarif tiket pada saat liburan dapat meningkatkan sarana dan prasarana kereta api. Hal ini karena lonjakan penumpang yang signifikan selama musim liburan memaksa pemerintah dan pihak kereta api untuk menambah armada dan petugas guna menjaga kondusivitas dan kelancaran operasional.
“Dalam upaya meningkatkan kenyamanan penumpang, pihak kereta api berupaya memberikan fasilitas terbaik. Dengan demikian, penumpang dapat merasakan kenyamanan saat menggunakan perjalanan kereta api. Kenaikan tarif ini juga sejalan dengan penyesuaian harga yang dilakukan secara transparan dan sesuai dengan mekanisme pasar,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester enam, Jafar Zarkasyi mengatakan, kenaikan tarif tiket kereta api dapat diminimalisir dengan memesan tiket lebih awal. Dengan memesan cepat, peluang mendapatkan harga pada batas bawah semakin besar. Selain itu, memilih kelas ekonomi subsidi lebih murah dibandingkan kelas komersial karena mendapat subsidi dari pemerintah.
“Menggunakan aplikasi resmi KAI juga menjadi strategi yang efektif untuk menghemat biaya. Penumpang dapat memanfaatkan program promo dan diskon yang disediakan oleh KAI melalui aplikasi tersebut. Dengan demikian, penumpang dapat merasakan kenyamanan dan efisiensi biaya dalam perjalanan mereka,” katanya.
(Yuzka Al-Mala)