Jakarta Masuk Peringkat ke-12 di Dunia dengan Kualitas Udara Terburuk

Suasana Udara Jakarta yang Kembali Memburuk di Kawasan Jakarta Selatan. Sumber. Rakyat Merdeka

---

Senin (29/04), hasil pemantauan situs kualitas udara IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta telah masuk dalam kategori tidak sehat bagi masyarakat, khususnya bagi kelompok yang tergolong sensitif. Dari hasil tersebut, Jakarta ditempatkan pada peringkat ke-12 di dunia untuk kualitas udara yang buruk.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Kimia (PKim), semester empat, Mahardhika Falah Afandi mengungkapkan, kualitas udara di Jakarta jauh berbeda dengan kondisi di kampung halamannya. Udara yang sangat kotor ini menimbulkan risiko tinggi dan banyak riset menunjukkan bahwa udara Jakarta tidak layak dihirup. 

“Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya tata ruang terbuka dan kurangnya pengawasan berkala terhadap polusi. Pemindahan ibu kota bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini dengan mengendalikan urbanisasi yang tidak terkontrol. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan memperbaiki kualitas udara di Jakarta,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester empat, Baihaqi Hakim mengatakan, masalah pemanasan global sangat memprihatinkan. Pengalihan ruang hijau menjadi salah satu faktor penurunan kualitas udara. Di samping itu, pemerintah mesti memprioritaskan pengembangan transportasi umum daripada subsidi kendaraan listrik yang menyebabkan polusi dari bekas pemakaian baterai. 

“Optimasi transportasi umum adalah kunci. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia untuk menekan polusi. Selain itu, reboisasi atau pengembalian 30% ruang terbuka hijau dapat memperbaiki kualitas udara. Masyarakat juga harus sadar akan anomali ini dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, serta mulai dengan tindakan sederhana seperti tidak membakar sampah yang dapat memperburuk kualitas udara,” jelasnya.

(Rayhan Anugerah Ramadhan)