RDK FM

Defend ID terus berinovasi mengembangkan teknologi dalam industri pertahanan, Bobby Rasyidin (kanan). Sumber. Republika.id


Industri pertahanan dalam negeri memerlukan waktu untuk mempelajari teknologi maju. Harapannya, ke depan industri ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor di sektor pertahanan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Defend ID, Bobby Rasyidin, pada Senin (017). Bobby menambahkan, bahwa industri pertahanan sendiri adalah hasil dari teknologi yang tergolong sangat tinggi.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), program studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), semester enam, Rismatun Ayu Karimah mengatakan, bahwa semakin tepat teknologi digunakan, maka semakin banyak hal positif yang akan didapat oleh industri pertahanan. Jika pembelajaran teknologi secara rutin diperdalam, keamanan dan ketahanan arsip negara akan sangat terjamin. 

“Selain itu, operasional dalam industri pertahanan juga akan menjadi lebih efisien, cepat, dan akurat. Namun, untuk mencapai kemajuan teknologi tersebut, diperlukan anggaran yang besar. Maka dari itu, pengalokasian dana harus diarahkan ke tujuan yang paling utama. Selain mempelajari teknologi tinggi, industri pertahanan juga perlu mengembangkan keterampilan sumber daya manusianya agar inovasi terbaru dapat terus dihasilkan,” ujarnya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), program studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), semester enam, Banyu Eka Rengganis menyatakan, pentingnya industri pertahanan dalam mempelajari teknologi sangatlah tinggi. Selain mempelajari, industri harus mampu menguasai teknologi dengan baik, terutama di era modernisasi saat ini. Sebab, ketidakmampuan dalam menggunakan teknologi bisa membawa dampak yang buruk.

“Dampak buruk yang dapat terjadi karena ketidakmampuan menggunakan teknologi adalah seperti kebocoran data yang menjadi isu besar saat ini. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan industri. Langkah cepat yang harus diambil oleh industri pertahanan adalah memperkuat segala bentuk keamanan dan pengawasan, baik pada data internal maupun aktivitas yang berjalan. Semoga industri yang berkaitan segera membenahi segala kekurangan yang ada dengan gesit,” pungkasnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *