RDK FM

Anak-anak yang harus diperhatikan keamanan pangan dan nutrisinya. Sumber. Benar News


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya keamanan pangan dalam mendukung nutrisi optimal untuk anak-anak. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Umum IDAI menjelaskan, keamanan pangan mencakup proses pemilihan bahan makanan, penyimpanan, hingga pengolahan yang benar untuk mencegah kontaminasi. Kesalahan dalam proses ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada anak, termasuk keracunan makanan dan malnutrisi. Oleh karena itu, orang tua harus lebih waspada dan teliti dalam memastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak aman dan bergizi.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Farmasi, semester empat, Hikmatul Auliaa menerangkan, keamanan pangan sangat penting bagi anak-anak karena memastikan makanan yang dikonsumsi bebas dari kontaminasi bakteri, virus, dan bahan kimia berbahaya. Jika ada yang memakannya, maka dapat menimbulkan kerusakan organ dan gangguan perkembangan. 

“Peran orang tua cukup krusial untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan gizi, nutrisi, dan protein yang cukup. Mengedukasi anak sejak dini, seperti mencuci tangan sebelum makan, perlu lebih diperhatikan oleh setiap elemen masyarakat dan pemerintah, terutama regulasi keamanan pangan, teknologi pengolahan, dan interaksi nutrisi-obat. Selain itu, guna menjaga kestabilan pangan, perlu peran lebih dari farmasi yang terintegrasi dalam keamanan pangan dengan menggunakan uji klinis terlebih dahulu,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Biologi, semester empat, Nadia Maimunah Nuraini mengungkapkan, keamanan pangan adalah aspek fundamental dalam memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang optimal untuk tumbuh kembang mereka. Makanan yang tidak aman dapat mengandung berbagai macam bakteri, virus, parasit, pestisida, bahkan logam berat. 

“Nutrisi yang tidak diperhatikan dapat menimbulkan risiko ancaman kesehatan, seperti keracunan makanan yang dapat berupa mual, muntah, diare, dan demam hingga dehidrasi. Selain itu, penyakit kronis seperti kanker, jantung, dan gangguan neurologis, gangguan perkembangan, serta alergi makanan yang mengandung alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada anak seperti ruam, gatal, dan sulit bernapas,” pungkasnya.

(Rayhan Anugerah Ramadhan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *