Proses penggilingan padi yang dilakukan oleh para petani. Sumber. pertanian.ngawikab.go.id
Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menekankan bahwa pangan lokal memainkan peran vital dalam kemajuan budaya Indonesia, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 yang menegaskan keterkaitan budaya pangan dengan nilai luhur dan sektor pertanian. Tradisi dan upacara adat yang diwariskan turun-temurun, seperti sistem subak di Bali yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), menjadi contoh nyata warisan budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, jurusan Kimia, semester delapan, Fatimah Nada menjelaskan, upaya yang dilakukan Menbud merupakan cara untuk mengembalikan adat istiadat serta budaya Indonesia yang mulai tergerus zaman akibat modernisasi dan globalisasi. Dengan beragamnya budaya asing yang masuk, banyak tradisi lokal yang mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, langkah ini diharapkan dapat membangkitkan kembali kesadaran masyarakat.
“Banyak generasi muda saat ini yang tidak peduli atau bahkan enggan mengenal dan mempelajari adat istiadat karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Dengan adanya kebijakan dari Menbud, diharapkan generasi muda dapat berpartisipasi dalam melestarikan budaya Indonesia agar tetap dikenal dan diwariskan kepada generasi penerus,” jelasnya.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSHh, jurusan Ilmu Hukum (IH), semester delapan, Celina Auliya Desfani mengatakan, Pangan merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya. Budaya pangan Nusantara bukan sekadar makanan yang dikonsumsi, tetapi juga mengandung nilai luhur dan filosofi di dalamnya. Oleh karena itu, pelestarian budaya pangan menjadi sangat penting untuk mempertahankan identitas dan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
“Banyak kuliner tradisional Indonesia, seperti rendang, yang telah menjadi warisan budaya, namun masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Generasi muda perlu berperan aktif dalam melestarikan dan mengenalkan makanan khas Indonesia ke kancah internasional melalui inovasi dan promosi. Dengan demikian, kita dapat membawa dampak positif yang mengharumkan nama Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa.” ujarnya.
(Yuzka Al-Mala)