Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Sumber. kemensos.go.id
Pada hari Kamis (20/02), diperingatinya Hari Keadilan Sosial Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial serta mendorong dukungan untuk membangun masyarakat yang lebih adil. Saat ini, berbagai permasalahan global masih menghambat jutaan orang dalam memperoleh kehidupan yang setara, diantaranya maraknya pelanggaran hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik semester empat belas, Yassir Fuady mengatakan, peringatan Hari Keadilan Sosial Internasional harus menjadi momentum bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam menegakkan keadilan sosial. Sebagai agen perubahan, generasi muda dapat membawa ide segar, memanfaatkan platform digital, dan membangun jaringan solidaritas untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
“Hal ini dapat dilakukan dengan menaati aturan yang telah ditetapkan, menghormati hak-hak sesama, serta menolak segala bentuk diskriminasi, baik yang berdasarkan status sosial maupun gender. Penting untuk menekankan bahwa kesetaraan harus ditegakkan tanpa merendahkan golongan tertentu, sehingga setiap individu dapat merasakan keadilan dan penghargaan yang setara,” katanya.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Kimia, semester dua belas, Sativa Hammida menuturkan, mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi kondisi di mana keadilan sosial tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah berdiskusi dengan pihak terkait untuk mengevaluasi kebijakan yang belum mencerminkan prinsip keadilan sosial.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan memegang peran penting dalam menjaga eksistensi keadilan sosial serta mendorong perbaikan kebijakan demi kesejahteraan bangsa di masa depan. Dengan semangat idealisme dan energi yang dimiliki, mahasiswa dapat menjadi suara yang kritis dalam menanggapi berbagai isu sosial yang ada,” ungkapnya.
(Yuzka Al-Mala)