
Barang pangan di pasar yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Sumber. megapolitan.kompas.com
Harga sejumlah komoditas pangan, termasuk cabai rawit, daging ayam, dan bahan bakar minyak (BBM), mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh stabilitas pasokan yang semakin membaik serta kebijakan pemerintah dalam pengaturan harga. Di pasar, harga cabai rawit yang sebelumnya melambung tinggi kini mulai mereda. Sementara itu, harga BBM seperti Dexlite di SPBU Pertamina di DKI Jakarta juga turun sekitar 300 rupiah, dari 14.600 rupiah menjadi 14.300 rupiah, memberikan angin segar bagi konsumen menjelang bulan Ramadhan.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester 13, Khanza Ismi Vizanti mengungkapkan, penurunan harga cabai dan bahan pangan lainnya mendapat respons positif dari mahasiswa dan pedagang kaki lima (PKL), terutama di bulan Ramadhan. Hal ini membantu mereka menghemat pengeluaran dan meningkatkan usaha mikro dan menengah (UMKM).
“Diharapkan penurunan harga ini tetap stabil dan tidak digunakan untuk praktik tidak baik seperti mengoplos bahan pangan. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati harga yang wajar dan aman, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Ekonomi Syariah (ES), semester delapan, Nur Diana Ilmiyah menuturkan, penurunan harga cabai, daging, dan BBM dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan kesejahteraannya. Dengan harga yang lebih rendah, masyarakat dapat membeli lebih banyak barang dengan anggaran yang sama, sehingga konsumsi meningkat.
“Dampak positif ini juga berkontribusi pada perekonomian negara dengan meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun, diharapkan penurunan harga ini tetap stabil agar semua pihak dapat menikmati manfaatnya tanpa dirugikan oleh fluktuasi harga,” tuturnya.
(Nayla Putri Kamila)