RDK FM

Dampak Covid-19 pada kemerosotan ekonomi UMKM. Sumber. askrindo.co.id


Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) menyoroti penurunan daya beli buruh dan masyarakat yang semakin memburuk sejak pandemi COVID-19. Presiden Aspirasi, Mirah Sumirat, menyatakan bahwa kondisi tersebut diperparah oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sepanjang tahun 2024 yang mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan sumber pendapatan.  Pemerintah diminta untuk menekan harga pangan dan mengendalikan stabilitas harga agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.  

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Biologi, semester enam, Nurul Fadilah menuturkan, pemerintah telah menyediakan berbagai lokasi bagi  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berjualan, salah satunya di Monumen Nasional (Monas). Akan tetapi, distribusi produk di lokasi tersebut masih kurang optimal.

“Kenaikan harga bahan baku bahkan mengurangi daya beli konsumen, yang pada akhirnya memengaruhi omzet UMKM karena jumlah pembeli menurun. Pemerintah perlu memberikan bantuan yang lebih maksimal agar UMKM dapat berkembang dan lebih mudah menghadapi tantangan yang ada,” tuturnya.  

Pelaku UMKM, Nurdin Pongki mengungkapkan, pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan keberlangsungan dan pengembangan UMKM. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah menyederhanakan proses peminjaman dana, baik melalui lembaga perbankan maupun koperasi.

“Dengan adanya kemudahan akses dana, pelaku UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usaha mereka. Ke depannya, UMKM diharapkan dapat tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi perekonomian dan masyarakat,” ungkapnya.

(Nadine Fadila Azka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *