
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf. Sumber. INews
Senin (13/01), sekolah rakyat direncanakan kerap dibangun yang nantinya menyerupai sekolah asrama, sehingga tidak hanya gratis dan berkualitas, tetapi juga bisa menjamin asupan gizi para siswa. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menyampaikan, bahwa pendirian sekolah rakyat diharapkan dapat mencetak atau menghadirkan agen perubahan bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pemerintah masih terus mematangkan ide mengenai pendirian sekolah rakyat.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Matematika, semester tujuh, Ilham Yulianto mengungkapkan, sekolah rakyat dianggap sebagai solusi alternatif untuk membantu anak dari keluarga ekonomi kurang mampu. Dengan sekolah rakyat, anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Dengan akses pendidikan yang lebih baik, anak akan merasa memiliki harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Di sisi lain, keberhasilan sekolah rakyat juga sangat bergantung pada dukungan sumber daya manusia (SDM), terutama guru. Saya berharap, sekolah rakyat dapat membantu anak untuk bersekolah dan memiliki pendidikan yang layak,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (KESSOS), semester tujuh, Afifah Tri Yuniyanti mengatakan, bahwa pada dasarnya tidak perlu ada diadakannya sekolah rakyat untuk pembedaan bagi anak dari keluarga miskin maupun tidak, karena sebetulnya sudah ada sekolah umum yang bisa mencakup berbagai kalangan.
“Salah satu tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu sering berkaitan dengan biaya, akses, dan dukungan. Biarpun begitu, seharusnya tidak perlu membangun sekolah rakyat, lebih baik pemerintah fokus memperbaiki sekolah yang sudah ada di daerah pedalaman dan meningkatkan akses pendidikan di wilayah tersebut,” katanya.
(Azaria Suci Fernada)