
Warisan budaya yang kerap diabadikan di dalam museum. Sumber. Pontianakpost
Rabu (08/01), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan inventarisasi koleksi-koleksi museum, mulai dari museum nasional hingga daerah, guna mencatat dan mengapresiasi nilai-nilai budaya sebagai aset nasional. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyampaikan rencana strategis untuk tahun 2025 yang akan berfokus pada pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya nasional. Program ini dirancang untuk menyemarakkan budaya hingga ke pelosok negeri, sekaligus menggerakkan para pelaku budaya di berbagai bidang, seperti seni tradisional, seni rupa, dan juga lainnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), jurusan Sosiologi, semester sembilan, Amira Farras Alfriyana mengungkapkan, salah satu langkah strategis yang diambil oleh Kemendikbud adalah melakukan inventarisasi koleksi museum di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah yang tepat karena pesan yang disampaikan dapat memberikan edukasi bagi berbagai kalangan.
“Pemerintah perlu melangsungkan interaksi dua arah, karena penting dalam melibatkan generasi muda. Oleh karena itu, mengunjungi komunitas dan mengadakan seminar juga menjadi salah satu langkah yang signifikan untuk melestarikan budaya nasional. Disisi lain, langkah ini akan membantu dalam melindungi dan merawat warisan budaya tersebut supaya tidak hilang,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester sembilan, Pebriana Amriasih menjelaskan, pelestarian warisan budaya juga memiliki dampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Karena kebudayaan sendiri dapat menjadi sumber daya ekonomi melalui pariwisata, langkah yang tepat, serta dipadukan dengan budaya.
“Melalui pendidikan, teknologi, dan pemberdayaan komunitas, diharapkan warisan budaya Indonesia dapat terus berkembang dan memberi makna bagi generasi mendatang. Dalam era digital ini, semua hal menjadi lebih mudah. Teknologi telah dapat dimanfaatkan untuk mendokumentasikan dan mempromosikan warisan budaya, sehingga jika dioptimalkan maka hasilnya akan maksimal,” jelasnya.
(Azaria Suci Fernada)