Suasana berlangsungnya FGD pada acara FITK Inbound Student Mobility Program.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), sukses menggelar FITK Inbound Student Mobility Program dengan mengangkat tema “International Short Course and Community Service on Religious Moderation and Trustbuilding Program”. Agenda ini merupakan kolaborasi dengan Initiatives of Change Indonesia Trustbuilding Program (IofC), serta digelar pada Rabu (12/6) di Aula Madya, Kampus Satu UIN Jakarta. Acara turut menghadirkan peserta dari beberapa kampus Amerika Serikat.
Organizer Administration, Rizka Rahman menerangkan, kegiatan ini sudah memasuki tahun kedua. Di tahun ini terdapat penambahan jumlah kuota peserta dibandingkan tahun lalu, sehingga peserta tidak berasal dari FITK saja. Namun, ada perwakilan dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), serta dari beberapa kampus Amerika Serikat yang berpartisipasi pada kesempatan kali ini.
“Pemilihan tema yang diangkat merupakan inisiasi dan kesepakatan Wakil Dekan (Wadek) Tiga dengan pihak IofC. Kemudian, sebelum adanya kegiatan luar jaringan (luring), FITK sudah membuat pra-acara dua pekan lalu dan disetiap sabtu malam mengadakan webinar. Selain webinar juga terdapat diskusi dalam jaringan (daring) antara FITK, UNUSIA dan USA,” tuturnya.
Acara tersebut tidak hanya berjalan satu hari, tetapi masih banyak kegiatan lainnya bagi peserta seperti membatik, Workshop Eco Printing, mengunjungi Katedral, Masjid Istiqlal untuk mengulik proses Qurban, serta puncak acara pada hari selasa mendatang, yakni Farewell.
Program Manager Trust Building Program IofC, Miftahul Huda menjelaskan, karena memiliki tujuan yang sama, keduanya membuat kolaborasi, yakni antara IofC dengan FITK. Sebab, kampus UIN Jakarta melalui FITK adalah sebuah representative Indonesia dan agama Islam. Hal tersebut selaras dengan keinginan peserta dari Amerika Serikat yang ingin belajar lebih tentang dua hal tersebut. Urgensi dari diadakan acara adalah membangun interaksi, bertukar pikiran, serta saling memahami terkait keresahan di seputar agama islam.
Peserta FITK Inbound Student Mobility Program, Anna Jane Watson mengungkapkan, untuk seseorang yang pertama kali berkunjung ke Indonesia, khususnya UIN Jakarta. Indonesia memberikan kesan yang luar biasa, yakni terkait masyarakat, cuaca dan makanannya. Semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan prediksi.
“Di Amerika, kami belajar tentang Indonesia, muslim dan kepercayaan mayoritas disini. Namun, kami tidak terjun langsung ke masyarakat asli dan hanya melalui cerita, sehingga kegiatan semacam ini memberikan insight baru untuk kami orang luar yang belum memahami semua itu. Dengan agenda ini, kami dapat membangun hubungan yang lebih erat dan membenarkan asumsi yang ambigu sebelumnya. Semua saling menghargai dan mencintai satu sama lain dengan baik,” jelasnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)