
Suasana berlangsungnya Fesbud 2024 yang berlangsung di Aula SC UIN Jakarta.
Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) menyelenggarakan acara tahunan Festival Budaya (Fesbud) yang merupakan agenda rutin. Fesbud bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia, serta menjadi bukti bahwa minat masyarakat, khususnya mahasiswa terhadap keragaman budaya di Indonesia masih sangat tinggi. Fesbud 2024 yang diakomodir oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS KPI) melalui Departemen Seni dan Budaya (SENBUD) mengusung tema “Ragam Rasa Ragam Budaya”. Agenda ini dilaksanakan pada Rabu (09/10), serta bertempat di Aula Student Center (SC).
Ketua Umum HMPS KPI, Atsal Prasetyo menyampaikan, hal yang membedakan Fesbud tahun ini dari sebelumnya adalah konsep teatrikal tanpa pemandu acara. Fesbud kali ini dirancang dengan narasi berkesinambungan dari awal hingga akhir, serta menciptakan alur yang natural dan menarik bagi para mahasiswa. Persiapan acara berlangsung kurang dari satu bulan, tetapi tetap berhasil menarik perhatian dan antusias mahasiswa KPI, khususnya mahasiswa baru angkatan 2024.
“Rangkaian acara Fesbud dimulai dengan pawai karnaval budaya, dimana setiap kelas menampilkan budaya yang berbeda dari berbagai daerah di Indonesia. Kreativitas mahasiswa terlihat dari kostum, properti, dan penampilan mereka yang penuh totalitas. Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan keragaman budaya, tetapi juga untuk mengasah bakat dan kerjasama antar mahasiswa,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan KPI, semester tiga, Syifa Nur Sa’adah menjelaskan, Fesbud tahun ini mengadakan pawai karnaval budaya dengan beragam suku. Selain itu, Fesbud juga menampilkan drama yang mengangkat tema stereotipe terhadap perempuan. Drama ini menyampaikan pesan penting mengenai perlunya menjaga persatuan dan kesetaraan antar suku, ras, dan budaya di Indonesia. Hal ini sejalan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
“Saat mengikuti agenda ini kami mendapatkan sesi nasehat yang diisi oleh budayawan, yakni Runner Up Duta Budaya Nasional 2023 yang memberikan pandangan bagaimana generasi muda dapat bijak memanfaatkan teknologi dan media, khususnya dalam melestarikan budaya Indonesia. Pesan-pesan moral yang disampaikan dalam acara ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa KPI untuk terus berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa,” jelasnya.
(Asy Syifa Salsabila)